Fenomena kasus pelecehan seksual ibarat gunung es. Yang muncul di permukaan hanya sedikit, sedangkan yang tidak terkuak karena tidak adanya laporan jauh lebih besar. Mirisnya, sasaran empuk para pelaku pelecehan seksual kebanyakan anak-anak. Bahkan menurut data Komnas Perlindungan Anak, 85% pelaku pelecahan seksual tersebut berasal dari lingkungan keluarga. Akibat dari perlakukan tak senonoh, kondisi psikis anak korban pelecehan seksual jelas akan terusik dan cukup sulit dipulihkan.
Dampak negatif bagi psikis anak yang mengalami korban pelecehan seksual adalah kehilangan rasa percaya diri, harapan, serta dibelenggu trauma. Ia menarik diri dari lingkungan sosialnya karena perasaan malu dan takut.
Adapun dampak negatif bagi psikis anak yang mengalami korban pelecehan seksual adalah kehilangan rasa percaya diri, harapan, serta dibelenggu trauma. Ia akan menarik diri dari lingkungan sosialnya karena perasaan malu dan takut. Karena itu mereka perlu mendapat pendampingan dari orang tua dan orang-orang sekitar, agar mereka bisa menjalani hidup normal sebagaimana anak-anak seusianya dan semangat menyongsong masa depan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua atau wali untuk memulihkan kondisi psikis anak korban pelecehan seksual adalah sebagai berikut.
- Jauhkan Anak dari Orang atau Tempat Kejadian
Di masa-masa awal, ingatan anak pada tragedi pahit yang menimpanya masih sangat segar. Semakin ia berhasil mengingat detil peristiwa, semakin dalam trauma yang dirasakannya. Cobalah untuk mengungsikan anak sementara waktu ke suatu tempat yang jauh dari tempat kejadian ataupun dari pelaku. Tempat baru akan mengalihkan ingatannya.
- Kenalkan Anak pada Kegiatan-kegiatan Baru yang Menyenangkan
Korban pelecehan seksual tidak baik dibiarkan menghabiskan waktu sendirian dan tak punya kegiatan yang berarti. Mereka harus dilibatkan dalam aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Kenalkan mereka pada kegiatan-kegiatan baru, tapi jangan sekali-kali menekan mereka untuk menyukai kegiatan tersebut. Bebaskan mereka untuk menentukan aktivitas mana yang menurut mereka paling asyik dilakukan.
- Ajak Berwisata ke Alam Terbuka
Berwisata ke alam terbuka juga bagus untuk merilekskan pikiran anak yang menjadi korban pelecehan seksual. Di alam lepas, pandangan semakin luas dan banyak hal yang bisa mereka lakukan. Sehingga bisa sejenak membuat mereka lupa pada pengalaman buruk yang menimpa. Semakin sering membawa mereka berwisata alam, perlahan-lahan kondisi psiskis mereka akan membaik.
Luangkan waktu untuk anak, dampingi mereka sebanyak mungkin agar mereka merasa lebih aman dan jadilah teman yang menyenangkan.
- Luangkan Waktu Sebanyak Mungkin untuk Anak
Anak yang mengalami pelecehan seksual cenderung kurang mendapat pengawasan dan perhatian sebelumnya, sehingga menjadi celah yang menguntungkan bagi para pedofil. Maka jadikanlah hal itu sebagai pembelajaran bagi orang tua yang jarang meluangkan waktu untuk anak. Dampingi mereka sebanyak mungkin agar mereka merasa lebih aman dan jadilah teman yang menyenangkan.
- Hipnoterapi
Untuk gangguan psikis yang cukup parah, dimana cara-cara di atas tidak manjur walau sudah diterapkan, berarti sudah waktunya anak mendapat terapi khusus untuk mengembalikan kondisi psikisnya seperti semula. Terapi tersebut dinamakan hipnoterapi dan melibatkan terapis yang memang ahli di bidang ini. Untuk hasil maksimal, paling tidak dibutuhkan 3-5 kali hipnoterapi.
Demikian kiat memulihkan kondisi psikis anak korban pelecehan seksual kami sampaikan. Semoga sebagai orang tua, kita senantiasa dapat memberi perlakukan dan perlindungan terbaik untuk anak.