“Setiap kelahiran ada ibu yang dilahirkan, untuk itu rayakan hari ibu dengan perencanaan keluarga”
Menyambut Hari Ibu tahun ini, DKT Indonesia bersama dengan Kementerian Kesehatan RI mempersembahkan kampanye ‘Melahirkan Kebahagiaan’. Inti kampanye ini menekankan kembali arti pentingnya KB pasca persalinan, sebagai salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menanggulangi kehamilan dini, dan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga jarak antar kelahiran.
Eni Gustina, MPH selaku Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa hasil Riset Kementerian Kesehatan RI terhadap risiko kematian ibu terhadap interval kehamilan, ditemukan bahwa jarak ideal seorang ibu untuk mempunyai anak lagi perlu waktu 4 hingga 5 tahun. Alasannya karena proses recovery tubuh ibu agar siap hamil lagi butuh waktu 4 hingga 5 tahun. Oleh karenanya, Kemenkes RI menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan KB pasca persalinan untuk menjaga jarak kehamilan dengan menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang seperti IUD ataupun Implan setelah melahirkan”.
Jarak antar kehamilan penting untuk diatur. Dengan jarak antar kehamilan yang ideal, ibu mempunyai waktu yang cukup untuk memulihkan kesehatannya setelah hamil dan melahirkan. Bayi juga memiliki kesempatan yang cukup untuk mendapatkan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama, menyusui hingga 2 tahun, serta untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Hal ini tentu akan meningkatkan kesehatan keluarga, serta menurunkan risiko kematian ibu dan anak.
Lantas, bagaimana prosedurnya agar seorang Ibu dapat mengikuti KB Pasca Persalinan? “Ibu hamil akan mendapatkan edukasi dan konseling KB sebagai bagian wajib dari pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan. Dulu biasanya ibu mulai ber-KB menunggu masa nifas selesai 6 minggu setelah melahirkan. Namun saat ini dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pilihan metode KB pasca persalinan sangat bervariasi dan dapat digunakan segera setelah melahirkan,” lanjut dr. Eni Gustina.
“AKDR/IUD misalnya, sudah dapat dipasang dalam waktu 10 menit setelah plasenta/ari-ari lahir hingga 48 jam setelah melahirkan. Pilihan-pilihan metode kontrasepsi lain juga dapat digunakan sebelum masa nifas berakhir, termasuk pilihan-pilihan metode yang tidak mengganggu produksi ASI. Makin cepat seorang ibu ber-KB setelah melahirkan, semakin baik” Jelas dr. Eni Gustina menambahkan.
Pemerintah memprediksi bahwa pada tahun 2018, angka kelahiran di Indonesia akan mencapai 5,3 juta, atau setara dengan jumlah penduduk Singapura dan Denmark. Untuk itu, KB Pasca Persalinan penting untuk mengatasi masalah kontrapopulasi di Indonesia.
Sementara itu, untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam KB Pasca Persalinan, DKT Indonesia menghadirkan video “Melahirkan Kebahagiaan”, yang menceritakan bahwa di setiap kelahiran, ada ibu yang juga dilahirkan. Sehingga penting untuk mengawali kelahiran dengan perencanaan keluarga secara matang. Caranya? Dengan mengkonsultasikan perencanaan keluarga dan mengikuti KB pasca persalinan melalui dokter ataupun bidan pada pelayanan kontrasepsi di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Rumah Sakit dan Bidan atau Dokter praktik swasta.
Aditya A. Putra, GM Family Planning & Reproductive Health DKT Indonesia menjelaskan “DKT Indonesia merupakan organisasi pemasaran sosial yang hadir salah satunya untuk menginspirasi masyarakat akan pentingnya program Keluarga Berencana. Salah satu visi kami yaitu, Let Every Child be Wanted dimana kami ingin menekankan bahwa setiap kelahiran itu seharusnya merupakan kelahiran yang diinginkan atau direncanakan secara matang. Sehingga melalui kampanye Melahirkan Kebahagiaan, kami mengangkat pesan untuk merencanakan kelahiran dengan mengikuti program KB Pasca Persalinan. Agar tercipta kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga”.
Selain menghadirkan video “Melahirkan Kebahagiaan”, DKT Indonesia melalui Kontrasepsi Andalan juga akan hadir di beberapa Rumah Sakit Ibu dan Anak di kota Jakarta untuk melakukan sosialiasi kepada ibu-ibu yang akan melahirkan maupun baru melahirkan mengenai pentingnya KB Pasca Persalinan ini, yang direncanakan akan dilaksanakan pada hari Ibu 22 Desember 2017 nanti.
Simak lebih lanjut mengenai video ‘Melahirkan Kebahagiaan’ pada link: bit.ly/melahirkankebahagiaan