Perceraian tentu bukan peritiwa yang diharapkan terjadi dalam rumah tangga. Terlebih jika Anda sudah dikaruniai buah hati.
Namun, mempertahankan hubungan yang sudah sedemikian tidak sehat sama sekali tidak ada gunanya. Bukan hanya Anda yang merasa sengsara karena ketidakcocokan bersama pasangan, tapi anak pun merasa tidak nyaman, takut, dan terancam berada dalam lingkungan keluarga yang sudah tidak harmonis lagi.
Menjelaskan perihal perceraian pada anak bukan menjadi tugas ayah atau ibunya saja, melainkan keduanya.
Akan tetapi, keputusan bercerai kerap kali membuat orang tua bingung menjelaskan tentang perceraian pada anak-anak. Terutama untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun. Kemampuan mereka memahami apa yang terjadi tentu tidak sebaik anak-anak di atas usia tersebut.
Lantas, bagaimana cara tepat menjelaskan perceraian pada anak usia dini? Ikuti beberapa advice berikut ini.
- Pilih Waktu Terbaik
Andai perceraian itu baru sebatas niat, baiknya Anda tak perlu repot membicarakannya dengan anak. Tapi jika keputusan tersebut sudah final, maka anak harus tahu.
Maka, pilihlah waktu yang paling tepat untuk membahas ini dengan anak-anak Anda. Baiknya, saat anak dalam keadaan santai atau tidak dalam masa ujian. Ketika Anda dan pasangan berterus terang bahwa tidak bisa lagi serumah, jangan kaget jika anak menunjukkan reaksi-reaksi penolakan seperti menangis atau bahkan mengamuk.
Ini lumrah, sebab seorang anak pasti mengingkan ayah dan ibunya berada dalam satu rumah yang sama. Karena itu selain memilih waktu yang tepat, Anda juga harus mencari tempat yang nyaman untuk membahas hal itu agar anak bisa lebih rileks saat mendengarkannya.
- Libatkan Pasangan
Walau perceraian memutuskan ikatan hubungan antara suami dan istri, namun hubungan dengan anak tetap harus terjalin sampai tutup usia. Oleh sebab itu, menjelaskan perihal perceraian pada anak bukan menjadi tugas ayah atau ibunya saja, melainkan keduanya.
Saat hendak membahas hal tersebut, libatkanlah pasangan Anda. Sehingga ada bentuk tanggung jawab bersama atas keputusan yang telah diambil. Pun, menurut psikolog ternama Paul Coleman dalam bukunya yang berjudul How to Say It to Your Kids, cara ini berfaedah agar kepercayaan anak kepada kedua orang tuanya tetap terjaga.
- Ungkapkan Rasa Sayang
Yakinkan anak-anak Anda bahwa perceraian yang terjadi tidak akan menyurutkan rasa sayang Anda dan pasangan kepada mereka. Jangan sekali-kali menciptakan jurang antara anak dengan ibunya atau dengan ayahnya.
Meski anak-anak tidak lagi di asuh dalam satu rumah yang sama, tapi jangan biarkan mereka kehilangan figure ayah atau ibunya.Katakan pada mereka bahwa kapanpun mereka ingin bertemu dengan ayah atau ibunya, maka kesempatan itu akan selalu terbuka.
- Hindari Menjelekkan Pasangan
Tidak ada ruang bagi Anda atau pasangan untuk saling menjelekkan di hadapan anak. Mereka tidak perlu tahu latar belakang perceraian terlampau detil. Katakan bahwa Anda dan pasangan tidak bisa bersama lagi karena ketidakcocokan satu sama lain, sudah cukup untuk mewakilkan alasan Anda bercerai.
Itulah beberapa cara tepat menjelaskan perceraian pada anak usia dini. Semoga bermanfaat. (IIta Sembiring)