Tetap Cakap Meski Terperangkap

Pertanyaannya, bagaimana memulai dan mewujudkannya?

Mulailah dengan “memegang” hati mereka. Terutama dalam hal belajar, anak-anak hanya akan tunduk dan ikut dalam suasana belajar jika hatinya berbunga dan merasa terlibat dalam alam proses itu. Upaya kita, membuat mereka merasakan secara nyata apa yang mereka idamkan, dengan memfasilitasi agar suasana hati anak seperti hati kita waktu kasmaran. Tak ada letihnya. Selalu berseri, ceria. Namanya juga kasmaran ya. Kagak ade matinye dah!

Dalam suasana begini, anak mampu mencari pemahaman maknawi sehingga dapat memanfaatkan apa yang sudah diketahui untuk mengeluarkan semua yang terbaik dari dalam dirinya. Kasmaran, sehingga apa saja indah sehingga pembelajaran jadi menyenangkan dan bermakna.

Apa bisa mengupayakan suasana seperti itu? Mari kita coba …

Wacana 1. Anak condong belajar sambil bermain. Yang terpenting bagi kita sebagai orang tua membuat kondisi bahwa dalam bermain tersebut anak-anak belajar bagaimana belajar! Jika sekarang sudah tidak mampu lagi belajar dengan cara kita mengajar (memfasilitasi), maka sejatinya kita yang wajib mengajar (mendukung) mereka sesuai dengan cara dan gaya belajar mereka.

Wacana 2. Banyak dari apa yang kita lakukan terhadap anak merupakan campur tangan yang bermaksud baik. Namun pada saat bersamaan, apa lagi berlebihan, malah membelenggu mereka menemukan jati diri sejati.

Ada baiknya kita membantu menunjukkan ke mana dan bagaimana mereka harus mencari, bukan memberi tahu apa yang harus mereka lihat lalu mereka cari dan kejar.

Foto oleh Agung Pandit Wiguna dari Pexels

Wacana 3. Mutlak menjadi atensi kita. Anak-anak tidak terlalu tahu bagaimana meminta apa yang mereka tidak tahu tetapi sangat mereka butuhkan. Jadi, perhatikan perilaku mereka.

Permintaannya datang dalam bentuk perilaku. Sangat ironis, banyak dari kita masih membedakan antara waktu belajar dan waktu bermain. Malah, kita alpa melihat hubungan penting di antara belajar dan bermain.

Wacana 4. Bagus juga menarik makna dari apa yang diyakini kebanyakan orang Finlandia, “Hal-hal yang dipelajari tanpa kegembiraan akan mudah dan cepat dilupakan!” Padahal kita hidup dalam kurun waktu relatif panjang.

Dalam pengertian, pelajaran hari ini, harus relatif lama dan lengkap tinggal dan bertahan di otak dan hati kita. Karena tidak tahu kapan akan digunakan dalam dunia nyata. Juga, ketika ada ujian misalnya, bisa saja beberapa minggu bahkan beberapa bulan dari waktu kita mempelajari hal tesebut.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories