Dengan berbagai kemungkinan buruk yang akan diterima, Mom Yetih setuju untuk menjalani tindakan tersebut karena melihat ketabahan, kekuatan serta kesabaran Vivaldo menghadapi kanker mata di usia belia. Sang putra sama sekali tidak rewel, bahkan tidak menangis saat menjalani pengobatan membuat Mom Yetih menjadi lebih kuat dan yakin kembali.
Sukses menjalani tindakan sinar, Vivaldo pun menjalani kemoterapi pertama pada 31 Desember 2013. Setelah kemoterapi pertama kondisinya sempat memburuk. Nafas menjadi cepat dan saat itu dokter mengatakan kondisi Vivaldo tinggal 15%. Mom Yetih pasrah dan berdoa menunggu perkembangan Vivaldo. Hingga tepat pada tahun baru, kondisi Vivaldo membaik, detak jatung dan nafas kembali normal. Sungguh Mom Yetih merasakan mukjizat Tuhan.
Kemoterapi tetap dijalankan sebanyak 12 kali. Setelah kondisinya membaik dan dinyatakan siap menjalani operasi, akhirnya Maret 2015 Vivaldo berhasil dioperasi dan dinyatakan selesai menjalankan pengobatan. Saat ini, mereka tengah menunggu untuk melakukan pemasangan mata palsu yang tertunda akibat pandemi.
Vivaldo tumbuh dan berkembang dengan kondisi sangat baik di tengah dukungan keluarga dan teman-teman. Bermain dan sekolah sebagaimana layaknya anak-anak lain. Mengakhiri ceritanya, Mom Yetih berbagi pesan buat Moms dan Pops, agar tetap semangat dan berjuang demi kesembuhan anak bila menghadapi hal serupa. Terus berdoa, jangan pernah menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi.
Moms dan Pops sebaiknya bekerja sama dengan satu visi misi, yaitu kesembuhan anak. Percayalah tidak ada yang mustahil.