Moms, sebagai orang tua dengan anak yang masih dalam masa pertumbuhan, tentunya kita harus senantiasa waspada menjaga si kecil ketika dia bermain atau mengeksplorasi sekitarnya. Sebagai orang tua kita tentunya berusaha keras agar dapat senantiasa mendeteksi, bahkan mengantisipasi, beragam potensi yang dapat membahayakan anak kita.
Hal ini seringkali keluar dari mulut orang tua dalam bentuk peringatan: “Hati-hati!”
Belakangan ini beberapa ahli parenting di Australia justru menemukan bahwa ada baiknya kita sebagai orang tua berusaha menahan diri bila ingin memperingati anak dengan seruan seperti itu.
Nicole, seorang fisioterapis untuk bayi, anak dan remaja dari Perth, Australia, menyampaikan kepada para pengikut akun Instagramnya bahwa seruan “Hati-hati!” itu sebenarnya tidak efektif karena kurang spesifik bagi sang anak dan bila terlalu sering kita ucapkan maka hanya akan disikapi lama-kelamaan sebagai angin lalu saja.
Sayangnya, ketika anak mulai mengacuhkan peringatan kita maka seringkali kita malah menaikkan intensitas baik dengan suara lebih keras atau nada bicara yang lebih tegas sehingga ketimbang berusaha menyampaikan apa yang kita khawatirkan dengan lebih artikulatif kepada anak agar dia dapat mencernanya sendiri dengan lebih baik.
Kalapun anak mendengar seruan Moms and Pops maka reaksi mereka disebabkan rasa takut atau terkejut sehingga menghentikan kegiatan mereka, namun tidak membantu mereka memahami kenapa atau bagaimana caranya berhati-hati pada situasi serupa di lain waktu.
Nicole mengusulkan menyesuaikan seruan kita dengan sesuatu yang lebih kontekstual yang mengalihkan perhatian anak buakn kepada kita tetapi kepada tubuhnya dan lingkungan sekitarnya, menyadari potensi risiko yang ada dan memikirkan solusinya sehingga mereka terlatih untuk mampu mengukur sendiri situasi yang mereka hadapi secara mandiri.
Seperti apa sih seruan yang dimaksud? Mari simak beberapa di antaranya yah Moms and Pops!
Mengalihkan perhatian ke bagian tubuh mereka
‘Ayo, kaki jangan lengah yah’
‘Kuatkan kakimu’
‘Kuatkan tanganmu’
‘Perlahan tapi pasti saja mainnya yah’
Mengalihkan perhatian ke lingkungan sekitar
‘Kamu berasa mau jatuh gak?’
‘Kamu bisa lihat ada apa di depan?’
‘Kamu bisa dengar itu gak?’
Mengalihkan perhatian ke pencarian solusi
‘Apa yang sedang ingin kamu lakukan?’
‘Menurut kamu itu aman tidak?’
‘Ke mana arah kamu berlari?’
‘Bagaimana kalau nantinya begitu…’
Pastikan mereka tahu kita ada di dekat mereka
‘Mama atau Papa di sini yah kalau mau dibantu’
Sangat jauh berbeda yah Moms and Pops dari sekedar kalau kita berujar “Hati-hati!” saja? Pesan yang sampai ke anak juga jadi lebih menarik dan memicu respon yang positif ketimbang kaget atau takut mendengar peringatan kita yang tidak terlalu spesifik.