Moms, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan isolasi mandiri!
1. Pastikan alat yang diperlukan tersedia di rumah.
Dua hal yang wajib dimiliki oleh keluarga yang menjalani isoman, yaitu termometer (alat pengukur suhu) dan pulse oximeter (alat pengukur saturasi oksigen dan frekuensi denyut nadi). Pantau suhu, saturasi oksigen, laju nadi, dan laju nafas setidaknya pada pagi dan sore hari untuk memastikan kondisi si kecil.
2. Siapkan obat sesuai anjuran dokter.
Obat yang dibutuhkan meliputi obat penurun panas atau obat demam, zink, dan multivitamin. Ikuti anjuran dokter dalam menyesuaikan cara serta dosis pemberian obat bagi anak. Apabila dibutuhkan, maka dokter akan menganjurkan obat-obatan tambahan yang menunjang kesembuhan anak. Selain itu, asupan makanan bergizi juga tetap harus dilanjutkan ya, Moms!
Oh ya, bagi anak yang masih menerima ASI, lanjutkan pemberian ASI dengan masker terpasang pada ibu.
3. Tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Gunakan masker jika berusia 2 tahun ke atas. Beri jeda “istirahat masker” jika berada di ruangan sendiri atau berjarak minimal 2 meter dari orang lain. Ketika tidur, anak tidak perlu menggunakan masker. Selanjutnya, cuci tangan untuk menjaga diri dan orang lain, terapkan etika batuk dan bersin, serta disinfeksi ruangan secara rutin.
dr. Laksmita Dwana, S.S, Praktisi Kesehatan
Referensi:
- idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/buku-diary-panduan-isolasi-mandiri-anak-dengan-covid-19
- covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/panduan-isolasi-mandiri-anak-dengan-covid-19
Photo by August de Richelieu from Pexels