- Komunikasi Yang Baik
Komunikasi yang baik melancarkan pembagian tugas. Sikap terbuka dan jujur merupakan kunci penting. Komunikasi yang baik juga tidak hanya antara pasangan tetapi juga dengan anak. Cara berpikir anak-anak terkadang lebih rasional dibandingkan dengan orang dewasa. Anak akan merasa tidak aman atau ditinggalkan karena kurangnya komunikasi. Luangkanlah waktu untuk memberikan penjelasan dan alasan mengapa belum bisa memberikan perhatian lebih. Kemungkinan besar si kecil dapat memahami dan mengerti.
- Saling Percaya
Masalah yang sering muncul adalah rasa ragu ketika mempercayakan tugas kepada pasangan. Buang jauh-jajuh rasa tersebut dan berikanlah kepercayaan, dengan demikian pasangan tidak akan canggung atau kapok merawat anak sakit dan membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
- Tugas dan Jadwal Yang Fleksibel
Pembagian tugas dan waktu harus dijaga agar fleksibel. Sesuaikan dengan kondisi masing-masing pasangan, semisal, ketika pekerjaan suami menumpuk di kantor, Moms bisa mengambil alih jadwal merawat anak. Sebagai gantinya, suami akan membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga selama seharian di akhir minggu. Semuanya tergantung bagaimana Anda dan pasangan mendiskusikan hal ini dan saling memberikan pengertian.
- Luangkan Waktu Untuk Diri Anda
Merawat anak yang sakit mengharuskan kita selalu dalam kondisi sehat dan prima. Apabila Anda stress atau sakit karena kurang tidur atau kelelahan maka anak tidak akan dirawat secara optimal.
Anak sakit bukan berarti kita harus menungguinya selama 24 jam non-stop selama berhari-hari. Luangkanlah waktu untuk diri sendiri untuk mengisi-ulang energi yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, anak juga memiliki waktu untuk diri mereka sendiri.
Demikian 7 cara berbagi tugas merawat anak sakit yang bisa dijadikan panduan. Semoga bermanfaat bagi Moms and Pops.