Beri Antibiotik Si Kecil Harus Teratur

Oleh: Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA.

Ketika anak sakit dan harus minum obat, kadang kita lupa memberikannya sesuai dengan jadwal. Ada juga orang tua yang bingung apakah 2 atau 3 kali sehari. Bahkan ada yang tertukar, harusnya 2 kali jadi 3 kali atau sebaliknya. Kalau sudah begini, ada orang tua yang akhirnya berpikir,

“Ah, yang penting sudah diminum obatnya!”

Ada alasan mengapa dokter meresepkan obat ke anak dengan frekuensi yang berbeda-beda. Guna mendukung penjelasan yang akan kita bahas, ada baiknya Moms and Pops mengerti dahulu apa yang dimaksud dengan waktu paruh.

Menggunakan bahasa yang sederhana, waktu paruh adalah waktu dimana efek obat yang diharapkan sudah hilang. Ada obat yang efeknya sudah hilang setelah diminum 24 jam, 12 jam, 8 jam, atau 6 jam. Itulah sebabnya ada obat yang aturan minumnya 1 kali sehari, 2 kali sehari, 3 kali sehari, atau 4 kali sehari.

Foto oleh Pixabay

Sebagai contoh, misalnya ada anak yang diberi obat parasetamol. Sebut saja waktu paruh parasetamol adalah 8 jam. Pengertiannya adalah bahwa efek obat parasetamol untuk menurunkan suhu tubuh anak akan hilang dalam 8 jam setelah diminum sehingga dokter memberi instruksi kepada orang tua agar parasetamol diminum setiap 8 jam atau 3 kali sehari. Tujuannya adalah agar efek obat yang diharapkan tetap ada selama gejala demam masih berlangsung.

Orang tua harus lebih teliti lagi jika anak diberi antibiotik karena secara sederhana, antibiotik adalah obat yang berfungsi untuk membunuh bakteri. Ada antibiotik yang diberikan 1 kali, 2 kali, 3 kali dan 4 kali sehari. Instruksi ini harus benar-benar diikuti karena jika tidak maka tujuan dari pemberian antibiotik tersebut jadi tidak tercapai.

Pemberian antibiotik yang pertama tidak langsung membunuh bakteri yang ada. Mungkin baru membuat bakterinya sempoyongan saja. Karenanya setelah 24 jam, 12 jam, 8 jam, atau 6 jam sejak meminum dosis yang pertama, harus segera disusul dengan pemberian antibiotik yang kedua dan seterusnya. Tujuannya adalah agar bakteri yang tadi sudah sempoyongan, tambah sempoyongan lagi dan akhirnya mati.

Baca selanjutnya: Ibarat dua orang petinju yang sedang bertarung di atas ring.

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories