Berapa banyak yang kita pelajari dari sebuah proses pendidikan?
Lalu seberapa yang tersarikan dan tinggal dalam ingatan?
Mari menghitung yang terlupakan?
Pendidikan memang bisa mencetak para sarjana, ilmuwan, dan sederet orang-orang cerdas lainnya. Tapi bukan berarti dalam mendidik kita boleh saja membuat sebuah ‘cetakan’ agar seseorang menjadi seperti ini atau sebagai itu secara merata.
Sebaiknya memikirkan keberagaman metode agar yang sedang belajar tidak menolak untuk diajarkan sesuatu. Apalagi sampai timbul traumatik, sebab hanya dengan pendidikan kita bisa menyelamatkan masa depan.
Bukan mustahil seorang anak menolak belajar ketika dia tidak diberi penjelasan kenapa harus mempelajari hal itu. Sebagaimana terjadi pada seorang A’ang Muljanto. Pria yang semula tergolong introvert, selalu menutup diri, sekarang berani muncul di depan kamera dengan segala keceriaan. Hasil dari menantang diri sendiri.
“Belajar harus jadi aktifitas menyenangkan. Jangan membosankan apalagi menakutkan. Biar nggak sulit mencapai tujuan belajar itu sendiri,” ungkap A’ang membuka perbincangan. Inilah yang ingin disampaikanya pada orangtua, guru, anak, agar semua yang terlibat dalam proses pendidikan merasa senang. Makin ingin tahu dan berniat belajar tanpa diminta. Langsung tergelitik sendiri mendalami banyak hal sampai tercipta kerinduan belajar.
Baca juga: Sentuhan dan Kata-Kata Positif dapat Membuat Anak Cerdas!
Salah satu yang dilakukannya sekarang adalah meramu beragam kreatifitas dan ide unik dalam sebuah tontonan sambil menyisipkan unsur edukasi. Berusaha menggelitik lewat G.O.A.ria (Guru-Orangtua-Anak yang ceRia), bisa disaksikan lewat kanal Youtube ini. Sajian ringan menggelitik dan diharapkan bisa menghibur.
Berawal dari pengalaman masa lalu, meski tergolong lebih suka menutup diri daripada terlibat kehebohan, A’ang serius memikirkan segala ide untuk membuat orang belajar kreatif. “Aku tipe anak yang nggak mau dicekokin begitu saja. Selalu tanya kenapa harus mempelajari sesuatu. Kalau guru nggak memberi alasan yang bisa kuterima, nggak bakal aku peduli pelajarannya. Ibaratnya sama sekali nggak menggugah, buat apa dipelajari,” kenangnya santai.
Menurutnya metode dan cara mengajar sangat berpengaruh dan bagaimana menggelitik siswa agar tergugah sebagaimana disebut tadi, ada di tangan pendidik. Meski bukan guru, A’ang lalu terinspirasi untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan dari Sesame Street, di mana kita mendapat banyak informasi dan ilmu dari sebuah tontonan.
Kalau di Sesame Street ada perpaduan orang dan boneka, di G.O.A.ria, karena tidak punya boneka, maka dipadukanlah manusia dengan gambar 2D Animasi. Di mana sebelumnya sudah ada juga karyanya berupa serial original “The Tale of Didgit Cobbleheart”. Dan G.O.A.ria ini merupakan pengembangan dari seri tersebut.