Tak sedikit menantu yang merasa tak nyaman saat harus tinggal serumah dengan sang mertua. Akan tetapi, jika memang harus maka pilihannya adalah bagaimana menjalin hubungan yang positif agar suasana kerasan di rumah walaupun setiap mertua memang punya kepribadian yang berbeda, jadi tetap harus ada penyesuaian dengan konteks “di lapangan”.
Moms and Pops, kali ini PG menawarkan 8 tips yang mungkin bisa membantu membangun dan melestarikan hubungan baik dengan mertua ketika tinggal serumah.
Baca juga: Perjuangan Dea Ananda dan Ariel Nidji dalam Mendapatkan Momongan
- Menghormati mertua.
Tentu saja hal ini juga penting untuk dijaga walau tidak serumah, namun intensitas interaksi kita dengan mertua akan lebih tinggi ketika tinggal seatap sehingga hal-hal kecil yang terjadi berulang dapat berkembang menjadi ganjalan bagi salah satu pihak. Menantu sebaiknya berbicara dengan bahasa yang halus dan tidak terlalu keras pada mertua. Meskipun bukan orang tua kandung, mertua adalah orang tua pasangan sehingga wajib untuk bersikap sensitif terhadap perasaan mereka agar komunikasi dapat terpelihara dengan sehat.
- Menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dengan baik.
Bagi wanita maupun pria, pekerjaan rumah tangga kadang prioritasnya menjadi fleksibel tergantung kesibukan kita dan pasangan sehari-hari, terutama bila keduanya bekerja. Saat bersama mertua dalam satu rumah maka perlu memperhatikan agar pekerjaan rumah tangga tidak terbengkalai dan menjadi perhatian mertua yang pada umumnya seharian berada di rumah. Mertua tentu ingin memiliki menantu wanita yang bisa mengerjakan tugas sehari-hari seperti membersihkan rumah dan memasak. Jika memang tidak berbakat memasak setidaknya mau belajar untuk memasak makanan sederhana. Mertua kadang juga sering memberikan nasehat bagaimana melakukan pekerjaan rumah tangga dan walau mungkin tidak cocok, kita tetap perlu mendengarkan dan menghargai pendapatnya.
- Menjalin komunikasi yang baik dengan mertua.
Komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan, baik antara pasangan, dengan anak maupun terhadap mertua. Komunikasi bisa dilakukan secara alami, misalnya saat menonton televisi atau memasak bersama. Jika menantu sibuk bekerja, komunikasi juga dapat dilakukan setelah pulang kerja. Saat berada di luar rumah, menantu juga bisa sesekali mengirim pesan misalnya menanyakan apakah ada yang perlu dibeli sebelum pulang. Komunikasi yang hangat akan membuka peluang untuk keterbukaan antara mertua dan menantu sehingga tidak perlu adanya perasaan yang terpendam maupun bersikap sensitif ketika disampaikan dengan baik dan bersahabat.
- Mengetahui hal yang disukai dan tidak disukai mertua.
Menantu sebaiknya mengetahui lebih dalam kepribadian mertuanya sehingga dapat memberikan respon yang tepat ketika diperlukan. Selain itu ada baiknya untuk mengetahui apa yang disukai atau tidak disukai oleh mertua. Hal ini bisa saja berkaitan dengan kebiasaan mereka atau pilihan makanan. Misalnya, memasak atau membeli makanan yang disesuaikan dengan selera mertuanya. Jika mertua serumah memiliki alergi atau pantangan tertentu sebaiknya juga menantu mengetahuinya.