“KemenPPPA telah mengembangkan berbagai kerja bersama lintas sektor. Kami telah mencanangkan Gerakan Bersama Pencegahan Perkawinan Anak (Geber PPA) dan secara langsung mengawal penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk Pencegahan Perkawinan Anak. KemenPPPA juga secara khusus menandatangani perjanjian kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Pendewasaan Usia Perkawinan Anak untuk Peningkatan Kualitas Hidup Sumber Daya Manusia (SDM). Upaya strategis lainnya adalah mengawal pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Dispensasi Kawin sebagai turunan Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.” ujar Menteri PPPA.
Baca juga: Moms Ajak Keluarga Makan di Luar Yuks, Subway Indonesia Hadir di Pakuwon Mall Surabaya
Lebih lanjut, Menteri PPPA menjelaskan KemenPPPA telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan program, dengan 4 (empat) sasaran strategis yaitu: (1) melalui Keluarga KemenPPPA membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA); (2) melalui Anak KemenPPPA membantuk dan melibatkan Forum Anak (FAN) sebagai Pelopor dan Pelapor (2P); (3) melalui masyarakat KemenPPPA mengembangkan kampung model pencegahan stunting pada anak balita yang disebut dengan Kampung Anak Sejahtera (KAS); (4) memastikan Fasilitas Pelayanan Kesehatan menjadi ramah anak melalui Pelayanan Ramah Anak (PRAP) di puskesmas.
Di kesempatan yang sama, Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri menuturkan harapannya untuk Indonesia menjadi negara yang dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Cita-cita mulia dapat terwujudkan ketika anak-anak Indonesia secara menyeluruh cerdas dan sehat lahir dan batin.
Hal tersebut dimulai dari peran perempuan sebagai ibu di dalam keluarga untuk memberikan pengasuhan yang baik dan layak kepada anak, terutama pada penanganan dan pencegahan stunting.
Sinergi dan kolaborasi lintas sektor dengan berbagai macam stakeholder dan pengampu kepentingan mutlak dilakukan untuk memberikan jaminan anak mendapatkan pengasuhan yang berkualitas, dengan adanya pola asuh gizi yang baik serta tersedianya sanitasi yang layak.
“Saya selalu optimis dan percaya bahwa percepatan penurunan stunting akan tercapai asalkan ada sinergi dan kolaborasi lintas sektor, baik itu bersama dengan K/L, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga masyarakat, media, akademisi, maupun masyarakat secara umum merupakan kekuatan besar bagi bangsa ini dalam menurunkan angka stunting nasional.”
“Bersama-sama, kita semua bisa cegah stunting untuk mewujudkan generasi emas Indonesia, menuju cita-cita Indonesia Layak Anak (IDOLA) Tahun 2030 dan Indonesia Emas Tahun 2045,” tutup Menteri PPPA.
Foto utama dari Burst