Inner Child adalah bagian dari diri manusia yang berkembang dari awal manusia hidup. Sejak manusia lahir memori awal mereka yang terjadi di keluarga, lingkungan, dan pengalaman akan terus berkembang hingga kehidupan saat ini.
Inner child sangat penting untuk diketahui karena dengan pengalaman yang terjadi pada manusia akan mempengaruhi bagaimana perjalanan hidup seseorang kedepannya.
Setiap orang akan menyadari bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan hasil dari pengalaman di masa lalunya. Mengalami luka pada masa kecil seringkali menyebabkan seseorang tidak mau melakukan suatu hal di masa depan. Apalagi jika mengingat bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh genetiknya atau nature.
Moms, mengetahui hal tersebut sebagai orang tua kita harus mampu memberikan pengalaman dan pembelajaran terbaik untuk anak, agar inner child pada anak tidak terluka atau bahkan mendatangkan trauma. Tak hanya memberikan perhatian, pengalaman, dan pembelajaran di dalam keluarga, Moms juga perlu untuk memberikan pengawasan terhadap apa yang anak lakukan di luar rumah, seperti pada lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Baca juga Menteri PPPA: Cegah Stunting Dimulai dari Pola Pengasuhan Anak yang Baik
Terkadang tanpa orang tua sadari, anak seringkali mendapatkan perlakuan buruk dari lingkungan luar, seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual, bullying, dsb. Oleh karena itu, sangat penting untuk orang tua membangun komunikasi dan hubungan baik kepada anak, agar anak juga mampu lebih terbuka dalam menyampaikan apa yang dialami dan dirasakan.
“Inner child itu gabungan dari dua hal yaitu genetik dan pengalamannya, faktor genetik atau bawaan yang mungkin menyumbang kurang lebih 10% dari diri kita saat ini, dan 90% nya dari pengalaman pribadi kita di masa lalu.,” ungkap Psikolog dan Mindfulness Coach, Kadek Widya Gunawan, M.Psi., dalam Live Instagram GorryWell bertajuk Exploring Inner Child To Unleash Potential.
