Ada Provinsi yang angka prevalensinya kecil tapi penduduknya banyak sehingga angka absolutnya menjadi banyak walaupun angka prevalensinya kecil, tetapi ada juga Provinsi yang angka prevalensinya tinggi tapi angka absolutnya kecil karena penduduknya tidak banyak. Meskipun jumlah penduduknya tidak banyak tetapi karena angka prevalensinya tinggi maka tetap menjadi prioritas. Namun ada juga Provinsi yang baik angka absolut maupun angka prevalensi sama-sama tinggi, satu provinsi yaitu NTT dan ini tentunya menjadi prioritas.
Sementara itu Deputi 3 Kemenko PMK, drg. Agus Suprapto, M.Kes menjelaskan untuk capaian stunting yang paling penting adalah penguasaan lapangan dan jangan ada yang disembunyikan. Sumber daya yang ada di Kabupaten/Kota , mulai anggaran hingga SDMnya serta dukungan dari Perguruan Tinggi akan sangat membantu dalam program percepatan penurunan angka stunting.
“Masalah stunting bukan hanya masalah dua tahun saja, tetapi masalah jangka panjang. Mengapa sampai ITS turut dilibatkan karena stunting juga dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya kebutuhan air bersih, masalah sanitasi dan lainnya,” imbuhnya.
Baca juga: Moms, Ini 5 Persiapan Balita Sebelum Masuk Playgroup
Dalam kegiatan ini, Menko PMK juga meminta beberapa Tim Pendamping Keluarga menceritakan bagaimana kondisi keluarga di desa yang mereka dampingi, apakah ada temuan-temuan yang harus mendapatkan perhatian lebih. Tidak hanya Tim Pendamping Keluarga, dalam kegiatan ini juga diundang beberapa pasangan calon pengantin. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah calon pengantin sudah mendapatkan pendampingan sebelum menikah dan hamil.
Sebagai informasi, Dialog Percepatan Penurunan Stunting bersama Menko PMK, PIC Konsorsium dari 18 Perguruan Tinggi Jawa Timur dan Tim Pemdampig Keluarga merupakan acara yang digelar Perwakilan BKKBN Propinsi Jawa Timur. Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Nyigit Wudi Amini, S.Sos., M.Sc., Kepala DPPKB Kabupaten Malang, Kementerian Agama Kabupaten Malang, Camat Singosari, Kepala Desa, Pendamping Keluarga, Kader hingga Calon Pengantin. (Humas)
Foto utama oleh Artem Beliaikin dari Pexels