Oleh Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA.
Jika Anda adalah orang tua yang masih membawa bayi ke dokter untuk imunisasi, maka hampir dapat dipastikan Anda sering mendengar tawaran seperti apa yang menjadi judul dari tulisan ini.
Dari sekian banyak jenisnya, yang kali ini dimaksud tentunya adalah vaksin DPT: Difteri, Pertusis, Tetanus. Orang tua biasanya merasa kasihan melihat anaknya rewel setelah disuntik DPT.
Sekalipun demam merupakan gejala yang banyak dijumpai pada anak, Moms and Pops tentunya tetap merasa khawatir kalau si kecil demam.
Baca juga: Pendidikan Kini dan Nanti Bukan Lagi Soal Pandemi
Vaksin DPT merupakan vaksin yang sudah ditemukan puluhan tahun yang lalu. Semua ibu dari zaman ke zaman juga sudah tahu kalau setelah disuntik DPT pasti demam. Dari ketiga unsur yang ada di dalam vaksin combo ini, yang menjadi penyebab demam setelah disuntik adalah komponen Pertusis.
Pertusis adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit Batuk Rejan atau Batuk 100 Hari atau Whooping Cough. Melalui perkembangan teknologi yang sangat pesat, ilmuwan menemukan bahwa ternyata biang keladi dibalik timbulnya demam setiap kali bayi disuntik disebabkan bagian tubuh dari bakteri Pertusis itu sendiri.