Pengalaman saya, keterangan ini dapat meredam prasangka buruk orang tua terhadap dokter maupun vaksin yang digunakan.
Pernah ada juga orang tua yang bertanya, “Dok, kalau selesai di-vaksin anaknya tidak demam, artinya vaksinnya tidak bagus ya? Artinya, vaksinnya tidak bekerja ya dok?”
Baca juga: Kata Ahli Gizi Tentang Apa yang Baik Dimakan Jika Moms dan Pops Lapar Sebelum Tidur
Tujuan vaksinasi adalah agar bayi dapat membentuk antibodi terhadap bakteri atau virus yang dapat menyebabkan infeksi. Parameter berhasil tidaknya sebuah vaksin adalah dari banyaknya antibodi yang terbentuk, yang dapat mencegah terjadinya infeksi pada seorang bayi.
Jadi, bukan berdasarkan ada tidaknya demam.
Demam adalah efek samping atau di dunia imunisasi disebut dengan istilah KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Mengapa untuk vaksin DPT ada yang bikin demam dan tidak demam, tujuannya adalah untuk kenyamanan bagi bayi yang disuntik berikut orang-tuanya.
Lalu, Moms and Pops, bagaimana sih membedakan kedua jenis vaksin tersebut?
Vaksin yang menyebabkan demam sekarang ditulis sebagai DTPw dan yang tidak menyebabkab demam tertulis DTPa. Huruf “w” kecil yang tercantum di belakang merupakan singkatan dari wholecell, yang artinya vaksin tersebut dibuat dari bakteri Pertusis yang utuh. Sementara itu, huruf “a” kecil yang tercantum di belakang merupakan singkatan dari acellular, yang artinya vaksin tersebut dibuat dari bakteri Pertusis yang sudah diambil bagian tubuhnya yang merupakan penyebab demam.
Satu hal lainnya, sekalipun cara penulisannya sudah diubah menjadi DTP, tetap saja masih banyak orang tua yang menyebutnya dengan DPT.
Pastinya, DTP atau DPT, yang penting sekarang orang tua sudah lebih mengerti dan tetap mau membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk diimunisasi.