Selain memperhatikan tumbuh kembang anak, ada satu hal penting lain yang sebaiknya tidak lepas dilakukan oleh orangtua. Ya, ini perihal memperkenalkan sopan santun pada anak sejak dini.
Di tengah tantangan dan pesatnya kemajuan zaman yang memudarkan nilai-nilai etika generasi muda, Moms sebagai orang tua harus siaga menularkan nilai penting yang satu ini, yaitu anak-anak tetap menjunjung tinggi sopan santun dalam sikap dan perbuatannya, saat bergaul dan berhadapan baik dengan orangtua, kakek-nenek, teman bermain maupun pada siapa saja.
Sopan santun yang diajarkan sejak dini diharapkan akan berdampak positif bagi perilaku anak ketika beranjak dewasa. Anak juga seharusnya diberi pengarahan, bagaimana cara yang pantas ketika menyapa, membantu sesama, atau ketika berinteraksi, bergaul dengan orang-orang dengan berbagai usia.
Baca juga: Moms, Aerobik Bisa Bantu Anak Hafalkan Kosakata Lho
Lantas bagaimana cara sederhana memperkenalkan sopan santun pada anak? Berikut ini uraiannya untuk Anda:
1. Membiasakan Penggunaan Tiga Kata Ajaib: Maaf, Tolong, Terima Kasih
Ajarkan anak untuk selalu mengucapkan kata “maaf” ketika salah, mendahulukan mengucap kata “tolong” sebelum meminta bantuan dan mengucapkan “terima kasih” setelah mendapatkan pertolongan ataupun pemberian dari siapa saja. Bukan hanya mengajarkan, tapi Anda juga harus memberi contoh penggunaan kata-kata tersebut dengan benar.
Jangan segan meminta maaf pada anak ketika salah, atau mengucapkan terima kasih ketika anak Anda berperilaku baik. Kebiasaan untuk menggunakan kata-kata ini juga bisa diterapkan kepada semua anggota keluarga, sehingga si kecil terbiasa dalam lingkungan yang sopan dan saling menghormati.
2. Ajarkan Etika Berbicara
Keterampilan berbahasa anak yang semakin berkembang harus diiringi dengan memperkenalkan sopan santun ke anak. Beri contoh pada anak bahwa ketika berbicara harus diiringi dengan menatap lawan bicara, serta tidak bicara dengan suara keras atau berteriak atau sebaliknya, berbisik-bisik.
Ajarkan pula bahwa anak tidak boleh memotong pembicaraan lawan bicara, serta segera menjawab ketika ada yang bertanya. Pengajaran tentang etika berbicara tidak perlu dilakukan secara teoritis.
Anda hanya perlu mencontohkannya secara konsisten, di mana Anda menerapkan etika bicara kepada si kecil, semua anggota keluarga, serta kepada siapa saja. Anda juga jangan segan menegur anak dengan tegas dan tanpa marah agar ketika anak melanggar etika berbicara sebagaimana yang Anda contohkan.
Baca juga: Tentang Mengenalkan Astronomi Awal Pada Anak
3. Ajarkan Etika Makan
Anda bisa mulai mengajarkan etika makan sambil membiasakan anak terampil makan dengan tangannya sendiri. Etika makan meliputi tidak berbicara ketika makan, fokus makan tanpa bermain gawai atau nonton TV, menghabiskan makanan di piring, hingga menggunakan sendok dan garpu dengan benar. Memperkenalkan sopan santun pada anak ketika makan juga harus diiringi dengan contoh baik dari Anda dan segenap anggota keluarga.
4. Ajarkan Etika Bertamu dan Menerima Tamu
Seiring peningkatan usianya, anak akan berhadapan dengan tetangga dan orang asing lainnya. Ia juga mungkin akan mulai diajak untuk bertamu dan menerima tamu. Ajarkan pada anak Anda untuk tidak sembarangan masuk ke rumah orang lain, melainkan terlebih dahulu mengetuk pintu dan mengucap salam.
Begitu pun ketika ada tamu yang berkunjung. Ajaklah anak untuk memberi salam dan bersikap ramah pada tamu. Anda juga bisa mengajaknya untuk membawakan suguhan minum maupun camilan pada tamu.
Baca juga: Duk Duk Duk, Ada Berbuka Puasa Selera Nusantara di Mercure Jakarta PIK
Anak juga harus diajarkan tentang bagaimana bersikap ketika ada saudara yang berkunjung. Jangan biarkan anak hanya bersembunyi di kamarnya. Ajaklah ia untuk mengenal keluarganya dan menjalin hubungan dekat, saling menghormati dan menyayangi.
5. Selalu Bersikap Tenang di Tempat Umum
Ketika sedang bermain di tempat umum, ajarkan pada anak tentang sopan santun dengan menjaga sikap dan ketenangan. Anda sebaiknya memberikan cukup perhatian kepada anak agar ia tidak perlu sibuk mencari perhatian dengan membuat keributan. Sebisa mungkin, berikan pengertian pada anak bahwa Anda akan berusaha memperhatikan keinginan dan kebutuhannya.
Biasanya anak yang sering membuat keributan maupun berlari-lari di tempat umum disebabkan karena cari perhatian yang mungkin tidak cukup ia dapatkan dari orang tuanya.
Contoh yang baik diiringi konsistensi perilaku merupakan cara yang paling efektif dalam memperkenalkan sopan santun pada anak. Anak mungkin tidak akan menurut dan mencontoh ketika Anda hanya memberikan teori dan instruksi. Tapi ketika perilaku Anda senada dengan yang Anda ajarkan, anak secara tidak langsung akan menghormati instruksi Anda dan mulai mengikutinya dengan hati senang.
Foto utama dan ilustrasi dari Burst