Secara umum maka dapat disumpulkan Positive Parenting adalah gaya asuh yang melibatkan:
- Bimbingan
- Kepemimpinan
- Pendidikan
- Kepedulian
- Pemberdayaan
- Perawatan
- Sensitif terhadap kebutuhan anak
- Konsisten
- Tidak melibatkan kekerasan
- Membangun komunikasi yang terbuka
- Memberikan kehangatan
- Menjamin keamanan dan kenyamanan dalam mengekspresikan perasaan
- Ketulusan
- Fokus pada hal yang positif
- Memperhatikan tiap tahapan pertumbuhan anak
- Menghargai pencapaian anak
- Memberikan batasan jelas
- Menunjukkan empati kepada perasaan anak
- Mendukung kepentingan anak
Selain hal di atas tadi, Godfrey (2019) mengusulkan bahwa inti dari Positive Parenting adalah “Setiap anak terlahir baik, altruistik dan memiliki keinginan untuk melakukan apa yang benar…”. Tujuannya adalah untuk mengajarkan disiplin yang membangun rasa percaya diri anak ketimbang membuatnya merasa tertekan.
Hal di atas akan membangun hubungan yang saling mendukung antara orang tua dan anak.
Baca juga: 4 Tahapan Usia Anak dan Kecondongan Merespons Teknologi Digital
Dari beragam definisi di atas dapat dibentuk gambaran seperti apa sebenarnya Positive Parenting itu: Hangat, pengertian dan penuh rasa sayang – tetapi juga tidak permisif sehingga anak dapat membangun percaya diri namun juga tidak menjadi orang yang kurang sensitif terhadap orang lain dan sekitarnya.
Demikian sedikit pengenalan kepada Positive Parenting, Moms and Pops. Memang tidak ada panduan mutlak dalam mengasuh anak. Sebagai orang tua, kitalah yang harus jeli dalam mengantisipasi beragam hal yang diperlukan dan dibutuhkan anak lalu merumuskan pendekatan yang paling baik, karena setiap anak, sebagaimana setiap orang juga, memiliki karakter yang berbeda-beda sehingga membutuhkan pendekatan yang fleksibel juga.
Foto oleh Binti Malu dari Pexels