Ketika mencari atau mengenali benda-benda, ia sedang melatih kemampuan kognitifnya
Perhatian balita sangat jeli, ia sangat cekatan menangkap apa yang ada di hadapan dia. Seringkali orang dewasa bermain dengan balita dengan berpura-pura mencopot hidungnya. Tidak jarang ia akan merasa sangat keberatan, mengejar, mencari, bahkan menuntut agar segera dikembalikan.
“Tantangan” seperti kehilangan hidung memancing balita untuk berkonsentrasi, memecahkan masalah dan berpikir secara fleksibel seraya ia berusaha mengatasinya dengan berpikir logis.
Baca juga: 7 Tips Simpel dan Bijak Ajarkan Anak Bergaul
Akan tetapi perhatikan juga agar jangan sampai si kecil menjadi kesal atau frustasi.
Kita dapat memicu rasa ingin tahu si kecil dengan memperlihatkan hal yang ajaib bagi dia seperti sulap atau sirkus yang tentunya semuanya sangat menyenangkan.
Ketika bernyanyi dan menari, ia sedang mengeksplorasi emosinya
Memahami, mengkontrol dan mengekspresikan emosi melalui kesadaran diri dan cara menangani keinginan spontan sangat penting dalam perkembangan emosional seorang anak dan kesehatan mental seorang anak. Bernyanyi dan menari adalah salahs atu cara untuk mengeksplorasi dan menyalurkan perasaan kita dengan positif.
Ketika menggambar bebas, ia sedang melatih kreatifitasnya
Ketika sudah mulai bisa menggunakan alat tulis, kita harus segera arahkan si kecil untuk tidak sembarangan mencorat-coret, salah satunya dengan menyediakan sarana yang mendukung seperti buku menggambar atau selembar kertas.
Ketika mencoret-coret, si kecil sebenarnya sedang mengekspresikan ide-ide di dalam pikirannya dan menuangkannya ke dalam ralita. Cobalah minta ia menjelaskan apa yang telah ia gambar tadi agar ia terbiasa mampu mengartikulasikan dengan baik apa yang ia pikirkan atau rasakan ke lawan bicara.
Demikian pembahasan kali ini tentang sains di balik kegiatan bermain dan tingkah pola si kecil.
Foto utama oleh Alexey Makhinko dari Pexels