Moms and Pops, salah satu nilai pertama yang kita ajarkan kepada si kecil adalah untuk berbagi.
Akan tetapi, ketika sudah mulai menggunakan Internet maka kita perlu mempersiapkan si kecil untuk lebih jeli dalam beraktifitas daring terutama di media sosial di mana suatu konten dapat dengan mudah, cepat dan menyebar sehingga perlu berhati-hati dalam berbagi.
Kita tahu banyak orang tua yang masih bingung menyikapi Internet yang selalu berubah dan sulit diikuti agar tahu apa yang sedang trend atau aplikasi mana yang sedang populer. Terutama bagi orang tua yang anaknya sudah berumur di atas 8 tahun di mana ia sudah memiliki cukup kemampuan untuk mengakses Internet sendiri baik di rumah, sekolah ataupun ketika bergaul.
Internet adalah tempat yang sangat mengagumkan dan kita bukan ingin melarang anak-anak menggunakannya tetapi memberikan bekal yang cukup bagi mereka untuk menyadari berbagai dampak negatif dan konsekuensinya.
Jalan terbaik adalah dengan membahasnya bersama si kecil.
Bicarakan sejak dini dan berikan pemahaman tentang apa itu yang dimaksud informasi pribadi seperti email, nama, nomor telepon, nama sekolah, serta mengapa hal itu penting untuk dirahasiakan dari orang lain. Contohnya dengan memilih nama layar yang tidak mencerminkan informasi pribadi kita.
Bantu si kecil menyadari siapa saja yang berpotensi melihat konten pribadinya di Internet dan bandingkan dengan ketika luring, apakah sama-sama membuat senang atau malah merugikan.
Contohnya: Kamu tidak mau kan memberikan nomor ponsel atau akrab berbicara dengan orang tidak dikenal padahal baru bertemu di jalanan? sama juga dengan di Internet.
Selain itu, tidak semua orang jujur di Internet, malah sebaliknya, banyak yang menggunakan identitas tidak jelas dengan maksud tujuan yang juga sama tidak jelasnya. Berhati-hatilah ketika ngobrol dengan orang yang tidak kita kenal baik ketika daring maupun luring.
Ajak si kecil menyadari mana foto yang sebaiknya tidak diunggah untuk publik. Pikirkan sebelum berbagi konten pribadi karena sekali sudah daring maka sudah di luar kontrol kita.
Menentukan aturan rumah perihal Internet juga dapat menjadi acuan yang baik agar dapat menjaga keseimbangan antara dunia online dan offline, tidak hanya bagi anak tetapi juga orang tua.
Bahas dengan si kecil situs dan aplikasi apa saja yang boleh diakses. Kapan boleh menggunakan Internet, contohnya, tidak ketika makan bersama agar kualitas waktu keluarga tetap terjaga, ketika mau tidur, dsb.
Tentukan sejauh mana kita sebagai orang tua mau terlibat dalam kehidupan anak kita di dunia digital mulai dari mendownload dan install aplikasi baik di komputer maupun ponsel, daftar layanan online seperti media sosial, membeli barang online, dan lainnya.
Selain itu banyak orang tua yang memanfaatkan layanan pemantauan untuk anak-anak. Satu hal yang sebaiknya kita hindari adalah memantau anak tanpa sepengetahuan dia. Memang efek jangka pendeknya kita jadi lebih bebas melihat bagaimana si kecil berperilaku ketika tidak tahu diperhatikan oleh kita tetapi bila sampai terkuak maka hal itu dapat menyebabkan trauma atau merasa dikhianati.
Mengapa semuanya harus dibicarakan?
Karena di era arus informasi cepat jaman ini, lebih mudah memberikan pengertian kepada anak ketimbang berusaha melarangnya dengan aturan keras karena akan selalu terbuka kesempatan di mana si anak akan mencoba mencuri-curi kesempatan ketika kita lengah dan cara termudah mengatur si kecil adalah dengan memberikan contoh dan menjadi teladan digital bagi dia.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan kepada si kecil ketika daring. Ketika hal itu terjadi, berikut beberapa langkah utama yang perlu kita siapkan agar dapat menghadapinya bersama:
- Tanya apa yang sebenarnya terjadi dan siapa saja yang terlibat, tetapi tetaplah tenang dan tidak memaksa.
- Pastikan itu bukan kesalahan si kecil. Mereka mungkin merasa kesal dan perlu waktu untuk mencerna apa yang telah terjadi.
- Bila si kecil kebetulan melihat konten yang seharusnya tidak dia lihat atau memang melanggar hukum, pastikan bahwa pintu kita selalu terbuka bagi dia untuk membicarakannya. Sebagai konsekuensinya kita juga harus mampu menahan diri agar tidak membuatnya panik atau malah balik memarahinya karena hal itu akan menyebabkan anak menarik diri dan memilih untuk merahasiakan hal-hal yang dianggap akan membuat orang tuanya marah.
- Pastikan si kecil paham cara melaporkan konten atau situs yang tidak pantas bagi dirinya. Ada banyak layanan pelaporan seperti ini, baik yang lokal maupun internasional. Salah satunya adalah milik Internet Watch Foundation (IWF) yang memiliki layanan dalam bahasa Indonesia di situs mereka. Menkominfo juga memiliki layanan serupa, hanya saja masih berupa pengaduan lewat email.