Masih membahas tentang estrogen, mungkin masih ingat sejarah pil KB pertama di Indonesia yang hanya mengandung estrogen, yang disebut sebagai mini pil. Saat ini, tidak ada lagi pil KB yang hanya terdiri dari estrogen. Semuanya sekarang dikombinasi dengan progesteron guna mengurangi terjadinya efek samping tadi.
Baca juga: Cegah Parental Burnout, Gaya Asuh Positif Butuh Stamina yang Juga Positif!
Hormon estrogen dan progesteron berbanding terbalik dengan hormon yang mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI, yaitu prolaktin dan oksitosin. Sehingga pada saat bayi dilahirkan, hormon prolaktin dan oksitosin mengambil alih dominasi hormon estrogen dan progesteron. Akibatnya, selama ibu menyusui bayinya, payudara dapat terbebas dari paparan hormon estrogen.
Demikian mengapa ibu-ibu yang menyusui bayinya dapat terhindar dari kanker payudara.
Bayi dianjurkan mendapat ASI secara eksklusif selama 6 bulan dan kemudian ditemani dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sampai 2 tahun.
Semakin lama seorang ibu menyusui bayinya, semakin lama payudara ibu tidak atau kurang terpapar dengan estrogen, dan semakin besar pula kemungkinan ibu untuk tidak terkena kanker payudara.
Foto utama oleh Nila Racigan dari Pexels