Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA.
Suatu hari, datang seorang anak yang diantar orang tuanya ke klinik. Sang anak mengeluhkan benjolan yang ada di lehernya. Sementara orang tua merasa khawatir benjolan tersebut dapat berakibat buruk pada anaknya. Apa yang harus diperhatikan orangtua berkaitan dengan benjolan di leher anaknya?
Penting bagi orangtua untuk mengetahui sudah berapa lama benjolan itu ada di leher anak. Perhatikan apakah benjolan itu semakin kecil atau semakin besar dari hari ke hari. Pantau juga apakah benjolannya nyeri jika ditekan. Jika orangtua ke klinik, dokter biasanya akan meminta informasi tentang hal- hal di atas.
Baca juga: Beri Antibiotik Si Kecil Harus Teratur
Keterangan mengenai keberadaan benjolan, apakah baru atau sudah lama, diperlukan oleh dokter untuk menentukan apakah benjolan itu bersifat akut (timbul tiba-tiba) atau kronis (sudah lama atau menahun). Selanjutnya, informasi tentang semakin kecil atau besarnya benjolan dan nyeri tidaknya benjolan jika ditekan, diperlukan oleh dokter untuk dapat memperkirakan apakah penyebabnya infeksi atau non infeksi.
Dokter yang dihadapkan dengan kasus seperti ini akan terlebih dahulu memikirkan kemungkinan penyebabnya adalah infeksi non spesifik (infeksi yang disebabkan oleh bakteri non TBC). Anak akan diberikan antibiotik dan diminta untuk kontrol kembali setelah antibiotik dihabiskan. Jika tidak ditemukan benjolan lagi atau benjolan terlihat mengecil, maka dapat dipastikan benjolan itu disebabkan oleh infeksi bakteri.
Jika benjolan ukurannya menetap atau bahkan makin membesar setelah pemberian antibiotik, selanjutnya dokter akan memikirkan kemungkinan penyebabnya adalah TBC. Anak akan diminta untuk periksa darah, foto dada, dan Mantoux test. Hasil pemeriksaan yang mengarah ke TBC akan membantu dokter dalam mengambil keputusan untuk memberikan obat anti Tuberkulosis (OAT).