Hasil pemeriksaan yang tidak mengarah ke TBC akan membuat dokter berpikir bahwa benjolan tersebut kemungkinan adalah suatu keganasan. Dokter akan menganjurkan anak untuk dilakukan biopsi guna menentukan apakah benjolan tersebut merupakan suatu keganasan atau bukan. Seandainya memang suatu keganasan, melalui biopsi dapat diketahui jenis keganasannya sehingga dokter dapat memberikan pengobatan berupa kemoterapi yang sesuai dengan jenis kankernya.
Saya pernah mendapatkan kasus seorang anak yang datang ke klinik dengan keluhan benjolan di leher yang sudah sebesar buah apel. Melihat ukurannya, saya menduga itu suatu keganasan. Saya putuskan untuk segera dilakukan biopsi. Hasilnya ternyata tidak sesuai dengan apa yang saya perkirakan. Benjolan sebesar itu ternyata disebabkan oleh TBC. Anak ini saya berikan OAT. Setelah beberapa bulan, diakhir pengobatan, benjolan tersebut lenyap. Tidak ditemukan lagi adanya benjolan di leher sang anak.
Baca juga: Apakah Ada Makanan yang Harus Dihindari supaya Anak Tidak Terkena Kanker?
Pembelajaran dari pengalaman menangani kasus di atas, yaitu kita tidak dapat menyimpulkan bahwa benjolan di leher yang sudah sangat besar itu pasti kanker. Terbukti, pernah ada juga anak yang benjolannya di leher hanya sebesar kelereng. Namun, setelah biopsi ternyata hasilnya adalah kanker kelenjar getah bening.
Itu mengapa biopsi sangat penting untuk dilakukan pada kasus anak dengan benjolan di leher, yang tidak menunjukkan perbaikan setelah pemberian antibiotik maupun OAT. Biopsi adalah sebuah tindakan yang tujuannya untuk mengambil jaringan dari benjolan, dalam jumlah yang sedikit atau ukuran yang kecil. Jaringan tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium patologi anatomi untuk diperiksa dan diketahui apa penyebab benjolan tersebut. Jadi perlu ditekankan bahwa biopsi bukan tindakan untuk mengangkat benjolan secara keseluruhan.
Masih banyak orangtua yang menolak tindakan ini bila dokter menganjurkannya. Mereka mempunyai pemikiran bahwa kalau seandainya itu kanker, maka biopsi dapat menyebabkan kanker itu makin menyebar.
Perlu diketahui oleh orangtua bahwa sekalipun tidak dilakukan biopsi, kanker tetap akan menyebar. Jadi penyebaran kanker bukan karena dibiopsi. Semakin lama kita menunda biopsi, semakin lama kanker tidak diobati, yang artinya semakin besar kemungkinan kanker untuk menyebar. Kanker bila sudah menyebar kemana-mana disebut sebagai kanker stadium lanjut yang kemungkinan untuk sembuhnya semakin kecil dibanding jika ditemukan pada stadium awal.
Melalui informasi ini, diharapkan orang tua dapat mengerti pola pikir seorang dokter bila menghadapi anak yang datang dengan benjolan di leher. Jangan takut kalau anaknya diminta dokter untuk biopsi. Justru dengan dibiopsi kita dapat mengetahui apa penyebab benjolan. Mau itu infeksi ataupun kanker, kita berharap agar sang anak dapat sembuh dengan pemberian tata laksana yang sesuai dengan penyebabnya.