Waktu terbaik untuk mengunjungi Gua Maobu adalah saat pagi hari sampai menjelang siang. Saat pagi hari, sinar matahari bisa menerobos masuk tepat menyinari kolam Maobu sehingga airnya berkilauan seperti kristal. Menjelang siang menuju sore, sinar matahari akan terhalang tebing karang yang menaungi kolam Maobu sehingga suasana agak gelap.
Jika tidak bisa berenang, pengunjung bisa sekadar mencelupkan kaki dan berfoto-foto disekitar lokasi. Untuk yang bisa berenang, bisa bermandi-mandi di kolam Maobu. Airnya segar namun tidak terlalu dingin. Jika Anda cukup bernyali, di sini juga bisa dilakukan cliff jumping dari ketinggian 8 hingga 10 meter. Jika datang saat pagi hari, mungkin akan bertemu dengan beberapa penduduk lokal yang dengan senang hati unjuk kebolehan melakukan loncat dari tebing-tebing.
Walaupun Gua Maobu terlihat kecil, namun fasilitas yang disediakan sudah cukup lengkap, dari lahan parkir, kamar mandi, jalan setapak, anak tangga, gazebo dan taman untuk mempercantik suasana destinasi. Tak heran kalau wisata permandian Maobu sering dijadikan tempat istrahat bagi pengendara untuk singgah beristirahat. Jika berjalan kaki mengikuti jalan setapak akan bertemu dengan Pantai Maobu. Di sini memang tidak ada bibir pantai, namun bisa untuk duduk-duduk sambil mengeringkan tubuh.
Untuk yang berkunjung bersama keluarga terutama anak-anak, bisa membawa ban renang dan melakukan pengawasan lebih ketat kepada anak-anak agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Baca juga : Kegiatan seru bareng keluara saat Lebaran
Masih ada banyak pantai yang bisa dikunjungi di Buton Tengah. Belum lagi kuliner-kuliner nikmatnya yang tidak boleh dilewatkan seperti Kasuami (penganan pengganti nasi) yang terbuat dari ubi/singkong. Lalu ada Sup Ikan Parende, sup ikan dengan rasa asam yang segar. Kadampi yang mirip dengan martabak namun diisi dengan gula merah. Serta Kacang Mede sebagai oleh-oleh karena Buton Tengah, tepatnya di Teluk Lasongko menjadi lahan subur untuk pertumbuhan pohon Jambu Mede. -VLA-
– Finding Indonesia –