Letusan Gunung Agung pada tahun 1963 banyak mengakibatkan kerusakan. Kemudian, taman diperbaiki pada tahun 2000. Pada mulanya luas Taman Ujung Sukasada sekitar 400 ha. Namun di masa Landreform, tanah tersebut dibagikan kepada masyarakat. Dan kini hanya tinggal 10 ha, termasuk di dalamnya bangunan – bangunan yang memiliki nilai sejarah.
Di Taman Ujung Sukasada terdapat 3 kolam besar yang terdapat dalam satu tempat, hanya letak kolam di pisah-pisah. 1 kolam berada di bagian selatan dan 2 kolam berada di bagian utara. Di tengah kolam bagian selatan, terdapat sebuah bangunan yang berada di tengah kolam, nama dari bangunan ini adalah Bale Bengong. Bangunan dari Bale Bengong tidak menggunakan dinding.
Sementara Kolam yang berada di utara, luasnya lebih besar dari pada kolam yang berada di selatan. Di tengah-tengah kolam di bagian utara, terdapat jembatan yang di gunakan untuk melintasi kolam. Di tengah kolam yang di hubungkan oleh jembatan, terdapat bangunan yang dulunya di gunakan sebagai tempat peristirahatan Raja Karangasem. Karena bagunan peristirahatan raja ini terlihat menggantung, maka masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Istana Gantung.
Jika Anda masih memiliki waktu dan energi, bisa menapaki anak tangga untuk menuju ke bangunan pilar tanpa yang sering dijadikan lokasi foto. Pengunjung akan disuguhi keistemewaan pemandangan yang luar biasa menawan. Di arah tenggara, pengunjung akan melihat lautan biru dan Pantai Ujung. Di bagian timur pengunjung bisa melihat hampir keseluruhan Taman Ujung dari ketinggian. Masih di bagian timur atas, pengunjung akan melihat bukit hijau, bernama Bukit Bisbis.
Baca juga : Tirta Gangga yang Menawarkan Ketenangan
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Taman Ujung adalah saat pagi hari sehingga masih punya waktu untuk menjelajah daerah Karangasem seperti menuju Tirta Gangga atau Candi Dasa. Atau kebalikannya, berkunjung menjelang sore untuk menikmati sunset dari ketinggian. -LA-
– Finding Indonesia –