Di Israel
Di Israel, Hari Ibu dirayakan pada Shvat 30, yaitu hari Sabbath yang jaruh antara tanggal 30 Januari sampai 1 Maret, tergantung pada penanggalan Yahudi. Pemerintah Israel mengubah Hari Ibu menjadi Hari Keluarga agar mengakomodir struktur keluarga inti yang lebih progresif di mana peran ibu dan ayah tidak selalu dibatasi lagi oleh gender.
Di Indonesia
Di Indonesia, Hari Ibu diperingati pada 22 Desember. Secara historis, hal ini mengacu pada Kongres Perempuan Pertama yang dilangsungkan pada 22-26 Desember 1928 di Yogyakarta yang disusul Kongres Perempuan Kedua di Jakarta pada 20-24 Juli 1935. Baru di tahun 1938 pada Kongres Perempuan Ketiga di Bandung dinyatakan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu nasional.
Baca juga: Menjaga Anak Agar Tumbuh-Kembangnya Optimal
Di Dunia
Secara Internasional, Hari Ibu dirayakan pada minggu ke dua di bulan Mei. Tradisi ini diduga berasal dari awal abad 21 di America dan dipicu oleh cinta seorang anak perempuan terhadap ibunya yang baru saja meninggal.
Adalah Anna Jarvis, seorang perempuan yang baru saja kehilangan ibunya dan ingin agar ada hari bagi ibu yang diakui sebagai hari libur nasional. Baru setelah dua tahun sejak kematian sang ibu, Anna berhasil menggelar upacara penghormatan untuk para ibu di Gereja Andrews Methodist Episcopal Church in Grafton, West Virginia pada tahun 1907. Presiden Amerika, Woodrow Wilson kemudian menjadikan hari tersebut sebagai hari libur nasional di tahun 1914.
Karenanya, sesuai tradisi, perayaan Hari Ibu jatuh selalu pada hari Minggu setiap tahunnya, yaitu di minggu ke-dua pada bulan Mei.
Negara lain yang merayakan Hari Ibu secara internasional adalah Jepang, yang pada awalnya untuk merayakan hari ulang tahun Permaisuri Kojun (ibu dari Kaisar Akihito).
Sebagian besar negara di dunia Arab merayakan Hari Ibu pada tanggal 21 Maret, hari pertama musim semi.
Foto utama George Dolgikh @ Giftpundits.com dari Pexels