- Tembakau dan Nikotin.
Menghentikan kebiasaan merokok memang sangat sulit tetapi bukan mustahil dan harus mampu dilakukan oleh ibu dalam masa kehamilan karena merokok meningkatkan resiko masalah kesehatan pada janin yang sedang berkembang, antara lain kelahiran awal, berat badan ketika lahir kurang, dan kelainan fisik pada mulut dan bibir selain juga meningkatkan resiko terjadinya kematian tiba-tiba pada bayi yang dikenal dengan istilah SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome.
Hal ini termasuk juga rokok elektronik maupun produk tembakau dan nikotin lainnya.
Baca juga: Tips Memperkenalkan Sains Pada Anak
- Kafein.
Ibu hamil lebih lambat metabolismenya dalam mencerna kafein, Sebagaimana alkohol, Kafein juga akan melewati plasenta ketika dikonsumsi sehingga masuk ke aliran darah bayi.
Akan tetapi, penelitian menunjukkan kafein menstimulasi otak dan pusat saraf yang dapat menambah energi dan menajamkan fokus selain juga dapat menghilangkan rasa pusing dan dapat berfungsi sebagai antioksidan.
Sebagaimana dilansir situs kesehatan Healthline, berdasarkan penelitian dari The American College of Obstetricians Gynecologists (ACOG), asosiasi dokter kandungan dan ginekolog di Amerika, tidak ditemukan gangguan kehamilan seperti keguguran atau kelahiran dini bila mengkonsumsi kafein kurang dari 200 mg per hari. Akan tetapi, bila lebih dari dosis tersebut maka resikonya menjadi besar. Efek buruk lain dari kafein bagi ibu hamil juga termasuk naiknya tekanan darah dan detak jantung, keresahan, pusing, sulit beristirahat, sakit perut dan diare.
Dengan kata lain, Anda hanya bisa minum kopi dua cangkir saja per harinya. Tapi ketimbang mendekati pantangan, sebaiknya Anda mengganti minuman selama kehamilan dengan yang lebih sehat. Misalnya, memperbanyak minum air putih, jus buah, atau air perasan jeruk nipis.