Bagaimana dengan pertanyaan ibu di atas sehubungan dengan anaknya yang akan menikahi lelaki penyintas leukemia pada anak?
Berdasarkan keterangan diatas, tentunya sang ibu tidak perlu khawatir karena leukemia pada anak tidak diturunkan pada generasi berikutnya. Akan tetapi orangtua harus tetap belajar untuk mewaspadai gejala kanker pada anak.
Kekhawatiran yang dialami ternyata tidak saja menghinggapi para orangtua. Anak-anak yg dimasa kecilnya terkena kanker, saat menginjak usia dewasa, akan ragu atau bahkan takut untuk menikah. Terbersit di dalam hati apakah nanti mereka sanggup menghadapi anaknya yang mengalami hal yang sama seperti mereka di masa kecilnya.
Baca juga: Ingin Punya Adik Baru, Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan dan Bagaimana Memulainya?
Hal itu penyebab mengapa masih banyak pasien-pasien saya yang sekarang sudah menginjak usia pernikahan belum berani mengambil keputusan untuk maju ke pelaminan.
Jadi, kuncinya adalah bila anda seorang penyintas kanker anak yang bukan retinoblastoma, maka kanker yang dialami di masa kanak-kanak tidak akan diturunkan kepada anak-anaknya. Sekalipun demikian, tetap bekali diri sebagai orangtua tentang mewaspadai gejala kanker pada anak.
Bila anda seorang penyintas retinoblastoma, perlu diingat kembali bahwa jenis kanker ini diturunkan kepada generasi berikutnya. Jika berniat punya anak, sejak kelahiran, rajinlah untuk membawa sang anak ke dokter mata untuk dideteksi. Calon orang tua juga bisa menjajaki opsi lain seperti adopsi atau menjadi orang tua asuh serta senantiasa berdoa agar selalu diberikan yang terbaik.
Foto utama oleh RODNAE Productions dari Pexels