- Tidak sering menyalahkan anak
Salah satu pemicu anak berbohong, yang kemudian berkembang menjadi sifat suka melepaskan tanggung jawab, adalah rasa rendah diri karena sering disalahkan. Hal ini dapat berimbas pada sikap anak yang menarik diri dan memilih untuk memendam perasaannya sehingga berpotensi mengganggu proses tumbuh-kembang mereka. Moms and Pops sebaiknya mendengarkan si kecil ketika ia mencoba menjelaskan suatu hal agar kita dapat memahami hal tersebut dari sudut pandangnya. Saat terjadi sesuatu, kita harus menahan diri untuk tidak serta-merta memarahi anak sebelum menggali lebih dalam permasalahannya.
Menurut Dr. Carol Brady, seorang psikolog dan penulis di majalah ADDitude, jangan pernah menyebut si kecil sebagai pembohong karena dapat merusak mentalnya sehingga malah akan terpicu untuk lebih terbiasa lagi untuk tidak jujur.
Baca juga: Hari Bumi: Jutaan Bayi Baru Tanggung Beban Dampak Krisis Iklim
- Membiasakan sikap saling memaafkan
Sikap mau mengakui kesalahan harus diikuti dengan sikap memaafkan yang adalah juga kebiasaan penting dalam keluarga, begitu juga antar saudara dan teman.
- Menghindari marah berlebihan
Saat anak berbuat salah, maka orang tua harus bersikap bijaksana. Marah yang berlebihan pada anak tidak akan menyelesaikan masalah malah justru dapat menyebabkan si kecil memilih untuk lari dari tanggung jawab atau berbohong. Pola komunikasi yang sehat harus tetap dijaga dengan si kecil bahkan saat sedang memarahinya.
- Menjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga
Orang tua perlu membiasakan komunikasi yang baik dengan pasangan, anak, maupun anggota keluarga lain yang serumah agar tidak ada kendala yang disembunyikan dan pada gilirannya dapat berbuah menjadi masalah besar. Adanya komunikasi ini bisa menghindari munculnya kesalahpahaman antar anggota keluarga. Saat akan memutuskan sesuatu, ajaklah si kecil turut serta memberikan pendapatnya.
- Tidak terlalu memanjakan anak
Sebagai orang tua kita tentunya ingin si kecil selalu melindungi si kecil. Hal ini dapat menjadi sebab terkadang orang tua membiarkan si kecil dengan segala tindakan dan ucapannya, termasuk ketika ia berbuat kesalahan atau mengucapkan hal yang tidak benar. Anak yang tidak terbiasa ditegur orang tua akan merasa tidak ada yang salah dengan perilaku maupun perkataannya karena ia tidak selalu dapat menilai dirinya sendiri secara objektif. Dalam hal ini peran orang tua sebagai penyimbang dan pemberi masukan menjadi penting dan jangan sampai ditiadakan.