3. Anak Sulit Beradaptasi
Jika anak memiliki karakter dasar introvert, ia mungkin akan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru ketika sedang mengalami masa sensitif. Anak cenderung menghindar atau berlindung di balik orang-orang yang dikenalnya, termasuk sang ibu, untuk mencegah interaksi baru yang membuatnya gelisah.
Baca juga 4 Tips Jeli Menemukan dan Mengembangkan Keunikan Anak
Moms lagi-lagi harus memahami kondisinya, serta jangan sampai memaksakan anak untuk menuruti kemauan Anda. Dampingilah si kecil agar merasa nyaman di lingkungan baru, serta sering-seringlah membesarkan hatinya agar percaya diri.
4. Anak Cenderung Perfeksionis
Mungkin beberapa orang tua pernah kerepotan dengan anak yang cenderung perfeksionis. Misalnya, ia hanya ingin memakai baju favoritnya, atau tidak ingin tidur tanpa bantal kesayangannya. Anak semacam ini juga banyak bertanya apa yang menurut dia bagus dan menanyakan, bahkan cenderung protes tentang hal apa saja yang tidak berkenan dengan keinginannya.
Ini merupakan gelagat lainnya, sehingga Moms bisa Mengenali Masa Sensitif Anak dan Tanda-Tandanya. Tentu saja ketika mengetahui anak yang sedang sensitif, Moms seharusnya bisa lebih bijak menyikapi sikap-sikap tersebut. Moms bisa mendampinginya dengan cara komunikasi yang lembut dan tegas, ketimbang memarahinya.
Tanda-tanda sensitif dari masing-masing anak akan berbeda-beda. Sebagai contoh, anak yang introvert akan menunjukkan tanda yang berbeda dengan anak ekstrovert, maupun karakter lainnya. Sebagai orang tua, Moms jangan sampai melukai perasaannya, dengan cara mengabaikannya, atau menghujani mereka dengan kritikan.
Baca juga Mengakui Kesalahan: Memupuk Kejujuran Si Kecil Sejak Dini
Mengenali Masa Sensitif Anak dan Tanda-Tandanya seharusnya membuat Moms bisa merespons mereka dengan baik. Tujuannya agar anak bisa lebih memahami emosinya sendiri, serta menempatkan sikap mereka dengan tepat ketika mulai beranjak dewasa. Pada akhirnya, respons yang positif dari ibu sangat menentukan kematangan emosi dan perilaku anak.
Jadi, ketimbang membesarkan amarah dan perilaku negatif, mari sayangi anak-anak dan cobalah untuk memahami mereka lebih baik. Dengan begitu, semoga anak bisa tumbuh dan berkembang dengan perilaku yang positif.
Foto utama dari Pexels.com