- Memberi makanan yang cocok untuk anak
Makanan yang diberikan untuk anak perlu disesuaikan dengan usianya. Makanan untuk bayi berbeda dengan makanan untuk anak usia 2 tahun ke atas. Anak yang sudah bisa mengunyah dengan baik dapat diberikan makanan yang padat dan lebih keras.
Berikan makanan yang sehat dan beragam untuk anak, serta perhatikan juga reaksi mereka. Anak bisa memilih makanan apa yang mereka sukai, tapi orang tua bisa membatasi makanan mana yang kurang sehat.
Baca juga Little Chef
Selain itu ada sebagian anak yang mungkin menderita alergi. Orang tua perlu memastikan bahwa makanan yang diberikan tidak membuat anak mengalami reaksi alergi.
- Makan bersama dengan keluarga
Anak bisa lebih bersemangat jika makan bersama-sama dengan orang banyak. Saat waktu makan, maka bisa makan bersama dengan keluarga yang lain. Anak kecil bisa ditempatkan di tempat duduk khusus untuk mereka. Anggota keluarga yang lain bisa memberi dorongan agar anak bisa makan makanannya sendiri. Bayi belajar hal baru sepanjang waktu. Mereka akan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang lain, begitu juga ketika makan.
- Tidak masalah jika berantakan
Mengajarkan anak makan berarti harus siap dengan baju yang kotor dan makanan yang berjatuhan. Anak yang baru belajar makan sendiri tentu belum bisa makan dengan rapi sehingga orang tua perlu bersabar.
Anak bisa diberi celemek makan sehingga makanannya tidak langsung mengotori baju. Siapkan juga handuk kecil atau kain lap untuk membersihkan makanan pada wajah bayi. Setelah makan, anak bisa diajak untuk membersihkan dirinya.
Baca juga Kemenkes Canangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Mengajari anak kecil untuk makan sendiri bisa jadi sebuah tantangan. Tak sedikit orang tua yang memilih menyuapi anaknya sampai besar.Tak ada salahnya untuk mengajari anak makan sendiri sejak bayi atau balita. Anak yang biasa makan sendiri tentu akan lebih mandiri dan tidak bergantung dengan orang tuanya. Mereka juga tidak akan kesulitan jika harus makan sendiri saat di sekolah.
Foto utama dari Pexels.com
