Setelah ASI eksklusif selama 6 bulan, lanjutkan pemberian sayur dalam MPASI sebagai perkenalan. Biasanya wortel dan bayam yang dilumatkan dan dicampur dalam nasi tim. Dipersilahkan bagi ibu-ibu yang mau memberi jenis sayur lainnya di luar wortel dan bayam. Seiring dengan pertambahan umur, perhatikan tekstur dan jumlah makanan, termasuk sayur yang diberikan.
Selain itu, orang tua juga harus membuat peraturan di rumah yang mendukung anak makan sayur. Contoh, saya membuat peraturan bahwa semua orang di rumah harus makan sayur. Berapapun lauk yang tersedia di meja makan, silahkan dimakan apa yang diinginkan, namun salah satunya adalah sayur. Terserah mau dimakan tersendiri sebelum atau sesudah makan makanan utama atau mau dimakan bersamaan dengan makanan utamanya juga boleh.
Baca juga: Tips Memperkenalkan Sains Pada Anak
Hati-hati karena anak-anak kadang suka manipulatif. Mereka hanya ambil sayur selembar atau dua lembar dan mengatakan kalau mereka sudah makan sayur. Saya selalu katakan sama anak-anak, “Kalau kalian hanya ambil sedikit, maka papi yang akan mengambilkan sayur itu, memasukkannya ke dalam piring kalian, dan kalian harus menghabiskannya”. Akibatnya, anak-anak tidak ada yang berani melakukannya. Mereka takut saya menyendokkan sayur dalam jumlah yang banyak dan harus menghabiskannya.
Jika hal ini dilakukan secara konsisten, lama kelamaan makan sayur menjadi suatu kebiasaan. Sekarang anak-anak selalu menanyakan mana sayurnya jika di meja makan tidak terlihat ada sayur.
Saya yakin dan percaya, masing-masing keluarga mempunyai caranya sendiri-sendiri agar anaknya di rumah mau makan sayur. Tidak ada teori yang baku dalam hal ini. Apa yang dilakukan oleh keluarga A belum tentu cocok dengan keluarga B. Buat saya yang penting adalah anak-anak harus makan sayur. Manfaatnya tentu buat anak-anak sendiri, yaitu agar dapat terhindar dari kanker usus saat mereka menginjak usia dewasa.
Foto utama oleh Daria Shevtsova dari Pexels