Sebanyak 21,9 juta keluarga di Indonesia teridentifikasi sebagai keluarga berisiko stunting.
Padahal percepatan penurunan stunting adalah salah satu agenda prioritas nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Karena itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting dengan pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang digelar di RSKIA Sadewa, Sleman, Yogyakarta, akhir minggu lalu.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengatakan dalam pernyataan tertulisnya, ada 166 akseptor yang melakukan KB dengan metode operasi wanita (MOW).
“Program stunting dan juga KB di DIY menjadi percontohan secara nasional. DIY juara 3 nasional. Stuntingnya DIY itu sudah 16 persen. Terendah Bali, terendah kedua DKI dan terendah ketiga DIY,” kata Hasto dalam sambutannya.
Baca juga: Yuk Makan Sayur Guna Hindari Kanker Usus
Hasto menjelaskan, program KB menjadi kunci penting dalam rangka menurunkan stunting nasional. Oleh karena itu BKKBN terus menggenjot program KB diseluruh daerah.
“KB penting sekali mencegah stunting. Kunci menurunkan stunting asalkan jumlah anak jangan terlalu banyak dan jaraknya jangan kurang dari 3 tahun. Kalau kurang dari 3 tahun jaraknya cenderung stunting dan autis,” ujar Hasto.
Acara yang digelar oleh BKKBN ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 yang dibantu oleh para stake holder terkait.
Pelayanan metode operasi wanita (MOW) ini merupakan pertama kali digelar di Yogyakarta yang menjadi bentuk keseriusan BKKBN terhadap pengendalian penduduk.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi DIY Shodiqin mengatakan menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 akan dilaksanakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor.
Baca juga: Lewat PUSPAGA KemenPPPA Pesankan Pentingnya Kesehatan Mental Ibu dan Anak
Shodiqin mengatakan DIY akan memberikan pelayanan kepada 10.223 akseptor untuk semua metode kontrasepsi.
“Dalam pelaksanaan Gebyar Pelayanan KB MOW ini kami memberi apresiasi kepada kapanewon (kecamatan) yang berhasil menggerakan masyarakat untuk ber-KB. Kami juga memberikan apresiasi kepada penyuluh KB yang berhasil memotivasi dan menggerakan masyarakat untuk ber-KB,” kata Shodiqin dalam sambutannya.
Foto utama oleh Johan Mouchet dari Unsplash