“Penerapan Metode “touching and spelling” membantu memahamkan penguasaan irama dan lagu. Dua unsur penting dalam proses belajar memainkan instrumen gamelan. Metode ini memaksimalkan fungsi organ pendengaran dan perabaan sehingga dapat mengakomodasi keterbatasan kondisi penglihatan ABK tunanetra yang tak berfungsi,” tuturnya menutup perbincangan.
Sungguh menginspirasi pengabdian seorang Guru Nono Daneswara. Tak ada kata menyerah demi masa depan siswa. Memang, mengajar tidak boleh terhalang tempat apalagi situasi. Pada keadaan tersulit sekalipun, pendidikan tetap harus terselenggara.
Pilihan menjadi Guru dan berselancar dalam pengabdian adalah sebuah keputusan besar demi melahirkan generasi bangsa berkualitas tanpa kecuali. (IS)