Semenjak kita tidak menganut “4 Sehat 5 Sempurna” lagi, sebenarnya masalah susu tidak harus dipersoalkan. Kalau ada orang tua yang mau menghentikannya, tentunya tidak menjadi masalah. Anak-anak tetap dapat bertumbuh dan berkembang dengan memakan makanan yang memenuhi kriteria “Gizi Seimbang“.
Ketika bertugas di bangsal, tidak jarang saya melihat orang tua yang membawa blender. Mereka gunakan itu untuk membuat jus buah bagi anak-anaknya yang sedang menjalani kemoterapi. Menurut saya itu adalah tindakan yang positif.
Buah yang para ibu-ibu gunakan adalah buah-buah yang bisa dibilang kadar anti oksidannya lumayan tinggi. Di dalam tubuh anak yang tengah menjalani pengobatan, anti oksidan berperan untuk melindungi sel-sel normal yang punya potensi ikut rusak akibat kemoterapi. Hal ini tentunya dapat mengurangi efek negatif yang ditimbulkan oleh obat-obat kemoterapi.
Baca juga: Memperkenalkan Makanan Pendamping Si Kecil di Bulan ke-6
“Bagaimana kalau makan mi instan, bento atau fried chicken, boleh atau tidak boleh dok?”, ini biasanya pertanyaan anak-anak remaja yang terkena kanker. Saya tentunya akan menjawab, “Dokter tidak melarang kalian untuk makan makanan-makanan tersebut. Tapi, sekalipun tidak melarang, bukan berarti kalian bisa makan itu setiap hari. Mungkin seminggu sekali atau kalau bisa sebulan sekali”. Anak-anak akan meresponnya, “Yaaaa, sama aja dong”. Saya jawab lagi, “Mending mana, makan seminggu atau sebulan sekali atau tidak sama sekali”. Akhirnya mereka menyerah juga dengan mengatakan, “Iya sih…”. Saya memberi kesempatan kepada anak-anak remaja ini untuk istilahnya “nyeneng-nyenengin lidah aja”, agar tidak penasaran. Takutnya kalau dilarang, justru mereka makan sembunyi-sembunyi dan kita tidak dapat mengontrolnya.
Pada saat visit pasien pagi hari, banyak anak-anak yang suka coba-coba dengan bertanya, “Dok, aku boleh makan mie nggak?”. Saya jawab, “Minggu ini sudah makan atau belum?”. “Sudah”, jawabnya. “Kalau minggu ini sudah, berarti minggu depan baru boleh lagi”, jawab saya. Si anak langsung pasang muka sedih.
Lama kelamaan, kalau kita tetap konsisten, mereka jadi terbiasa. Kalau saya ke bangsal, mereka langsung laporan, “Dok, aku belum makan mi sebulan ini”. Saya akan memuji mereka dengan mengatakan, “Wah, hebat dong. Biar cepet sembuh ya”. Terlihat rasa bangga tercermin di wajah mereka.
Buat anak-anak yang ingin jajan, saya nasihati untuk beli makanan-makanan yang bersih, yang sudah dimasak, atau yang panas, jangan makan sayur-sayuran mentah, dan jangan makan buah yang belum dikupas kulitnya. Semuanya ini tentu untuk membuat anak-anak yang menjalani kemoterapi tidak sampai harus mengalami infeksi saluran cerna, yang pastinya akan menghambat jalannya proses pengobatan yang tengah berlangsung.
Jangan anggap remeh hal yang sepertinya sangat sepele. Hal yang kita pikir sepele, ternyata dapat membuat bencana besar dalam kehidupan anak-anak yang terkena kanker. Ikutilah selalu apa yang dokter atau perawat sarankan buat anak-anak yang terkena kanker.
Foto utama oleh Tara Winstead dari Pexels