Adapun beberapa hal yang perlu diantisipasi sebelumnya antara lain adalah:
- Menangis bukan hanya milik anak perempuan saja
Penting memberi ruang bagi anak laki-laki untuk menangis dan berempati terhadap kesedihan. Bahwa menangis bukan berarti cengeng, anak kuat bukan berarti tidak boleh menangis. Bahwa menangis adalah properti semua manusia, laki-laki dan perempuan.
Baca juga: Perlukah Playgroup Bagi Si Kecil?
- Menjaga intensitas
Pastikan kesedihan yang dihadapi Moms and Pops adalah kesedihan yang masih pada level wajar dan bisa ditanggulangi. Bila terjadi kesedihan ekstrim dan berlarut-larut atau mengarah kepada depresi, segera kendalikan kesedihan tersebut dan berusaha mendapat bantuan. Menyaksikan kesedihan mendalam dan tidak tahu harus berbuat apa membuat si kecil merasa bersalah karena tidak bisa membantu dan khawatir akan hal-hal buruk yang mungkin muncul bila orang tuanya terus menerus sedih.
- Tanyakan perasaannya dan yakinkan bahwa keadaan akan membaik
Setelah terjadi kesedihan, tanyakan dan bahas dengan si kecil bagaimana perasaannya ketika ia melihat mom atau pop menangi. Dengarkan pendapatnya, lalu jelaskan alasan mom atau pop menangis. Beri konteks yang benar, cukup dan sesuai umur. Jangan lupa katakan bahwa walaupun mom atau pop sedih dan menangis, Moms and Pops bisa melalui masa sedih itu dan kembali ke keadaan normal.
Moms and Pops, menjadi orang tua membuat kita melakukan hal-hal hebat, tetapi kita bukan manusia super. Menangis adalah hal yang sehat dan penuh pembelajaran bila masih berada dalam koridor wajar.
Foto utama oleh Matthias Derksen dari Pexels