7. Seperti kebanyakan anak lain, mereka yang berkemauan keras butuh kepercayaan diri yang datang dari melihat mereka bagaimana menguasai hal terterntu. Kenali dan akui keberhasilan mereka! Akui dengan tulus dan bangga pencapaian serta kesuksesan mereka. Sampaikan pengakuan tersebut dengan pujian secara khusus sebab memberitahu secara halus bahwa mereka “hebat” saja biasanya tidak cukup.
8. Aturan tanpa keterhubungan menyebabkan pemberontakan. Luangkan waktu bergembira bersama. Perlihatkan rasa hormat dan empati secara nyata. Bangun relasi berbasis rasa sayang. Relasional seperti ini melahirkan kepercayaan anak-anak. Apakah mereka akan menghadapi tantangan atau konsekuensi negatif, kiranya kondisi mereka akan tetap baik. Hubungan hangat berdasarlan saling percaya membantu anak-anak mengetahui bahwa mereka dapat meminta bantuan dan dukungan kita.
Baca juga: Apakah Setiap Permintaan Anak Harus Dituruti?
9. Hindari memberikan ultimatum. Setiap pernyataan harus disertai rasional yang logis. Terbuka untuk berdialog, bersedia menerima masukan. Tidak ragu mengakui ketika ada kesalahan juga secara terbuka ketika ide mereka lebih baik dari kita. Lalu, fokus pada disiplin, bukan hukuman. Hukuman condong memberi rasa sakit dan trauma. Tidak akan efektif karena hanya membuat jarak dan meningkatkan ketegangan. Lentur namun mengenali batas kelaziman. Fleksibel namun tetap disiplin!
Dari pada menghukum lebih baik menyampaikan konsekuensi logis atas pilihan mereka. Anak-anak berkemauan keras perlu belajar bahwa tiap perilaku punya konsekuensi agar mendapat pelajaran berharga bagaimana cara mengendalikan konsekuensi dari tindakan yang dipilih dengan lebih baik.
Anak itu bagaikan sinar mentari tak berbatas, dengan kemungkinan kebajikan dan kekeliruan. Meski begitu, yang pasti anak-anak belum ternoda. Menjadi kekeliruan besar jika mengabaikan pendampingan anak hanya karena mereka tidak seperti yang kita bayangkan.
Baik juga mengindahkan ucapan Harry S. Truman, Presiden Amerika Serikat ke-33, katanya: “Saya telah menemukan cara terbaik memberi nasihat kepada anak-anak Anda, yaitu dengan cara mencari tahu apa yang mereka inginkan dan kemudian menyarankan mereka untuk melakukannya!”
Jadi fungsi dan peran kita sebagai orangtua pada dasarnya adalah mencari tau apa impian kodrati anak-anak lalu menyarankan dan memastikan mereka dapat mewujudkannya. Melalui dukungan dan pendampingan sebagai orangtua.
Mungkin terasa berat, juga tidak mudah. Tetapi jika menyimak ungkapkan Louis Pasteur, ahli kimia dan mikrobiologi Prancis, kita akan mendapatkan kekuatan dan hikmah. Kata beliau: “Ketika saya mendekati seorang anak, dia mengilhami saya dua perasaan, yaitu kelembutan dengan keberadaannya saat ini dan rasa kagum akan menjadi apa dia kelak di kemudian hari!”
Baca juga: Kepala BKKBN: Pilihlah Kontrasepsi Jangka Panjang
Wow! Semoga kita tak lagi menganggap bahwa mendampingi anak dominan, berkemauan keras sebagai anak yang semata suka memaksakan kehendak. Juga tak lagi berpretensi untuk mengubah “bawaan” anak-anak sesuai yang kita idamkan. Sikap dan sifat dominan anak tetap akan baik sepanjang kita mampu mengenali dan menerapkan pendekatan pendampingan yang pas.
Foto utama oleh Bill Wegener dari Unsplash