Kekerasan terhadap anak seringkali terjadi baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah. Kekerasan yang dialami berupa tidak kekerasan secara fisik, seksual, penganiayaan emosional, atau pengabaian terhadap anak.
Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak tahun 2021 mencatat bahwa terdapat sebanyak lebih dari 14.200 Kasus Kekerasan Pada Anak yang dilaporkan melalui dashboard SIMFONI.
Daerah sebaran jumlah kasus kekerasan tertinggi terletak di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2020, usia kawin perempuan pertama di Sumba Barat sebagian besar adalah pada usia 19 tahun ke atas.
Baca juga: KPAI Harus Bedakan Tegas dan Keras di Lingkungan Pendidikan
Mengenai pernikahan anak, masih terdapat 19,48% anak perempuan menikah di bawah usia 19 tahun, terdiri dari 7,11% di bawah usia 16 tahun dan 12,73% antara usia 17 dan 18 tahun.
Upaya pemerintah untuk melindungi anak tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2022 tentang Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak. Save The Children memiliki misi yang sama untuk menjamin pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Save The Children melalui salah satu Program Sponsorship, Program Gender dan Perlindungan Anak, bekerja sama dengan Stimulant dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) menyelenggarakan kegiatan kampanye “Festival Anti Kekerasan Terhadap Anak” atau FAKTA di Sumba Barat.
Tujuan kampanye FAKTA ini adalah untuk: 1) memberikan ruang dan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat kampanye terkait isu kekerasan terhadap anak secara mandiri melalui festival anak dengan kegiatan yang menyenangkan, (2) mendorong lembaga pemerintah dari tingkat desa hingga kabupaten mendukung partisipasi anak dan pemuda dalam Musrenbang, dan (3) mendorong pembentukan organisasi perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat atau PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat).
Pada kegiatan ini, Save The Children juga berkolaborasi dengan komunitas lokal seperti English Goes to Kampung, Sumba Cendekia, dan Forum Anak Daerah untuk mengajak publik menghentikan kekerasan yang kerap terjadi kepada anak dengan mengusung tagline #BarentiKasihSusahAnak.
Kampanye FAKTA terbagi menjadi 3 rangkaian yaitu kampanye di tingkat desa, Sehari Menjadi Pemimpin, dan kampanye di tingkat kabupaten yang dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli – 25 Agustus 2022. Untuk pelaksanaan FAKTA tingkat desa telah terselenggara sejak tanggal 5 Juli – 29 Juli 2022 di 8 desa intervensi program gender.
“Melalui kegiatan Festival Anti Kekerasan Terhadap Anak atau FAKTA, kita ingin mengajak publik untuk menyadari kekerasan yang kerap terjadi pada anak dan menghentikan tindakan-tindakan yang dapat merujuk ke perilaku kekekerasan. Kami mengajak publik melalui untuk menghentikan kekerasan terhadap anak melalui tagline #BarentiKasihSusahAnak. Harapannya ke depan, anak-anak dapat bertumbuh, berekspresi, dan berpartisipasi dalam menyampaikan dan mendapatkan hak-haknya sebagai anak,” ucap Silverius Tasman Muda selaku Senior Manager Program Implementation.
Pada hari Senin, 25 Juli 2022, Sehari Menjadi Pemimpin menjadi bagian dari perayaan dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) di mana anak-anak diajak memerankan menjadi pejabat daerah dan berdiskusi bersama pemerintah daerah di Kantor Aula Bupati Sumba Barat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada anak-anak menjadi pemimpin di masa depan dan berani mengeluarkan pendapat tentang suatu isu atau masalah yang menjadi tema perbincangan khusus dan berpartisipasi dalam Musrenbang Anak.
Tema diskusi yang menjadi topik pembahasan adalah kekerasan anak yang semakin meningkat dan semakin rendahya angka literasi anak di kabupaten Sumba Barat pasca pandemic Covid.
Sebelumnya, tim program bekerja sama dengan Forum Anak Daerah dan DP5A menyeleksi anak-anak di wilayah perkotaan dan perdesaan. Proses seleksi dilakukan secara partisipatif, dengan dukungan pemerintah desa dan pihak sekolah.
Sebanyak 9 anak yang terpilih menjadi representatif kegiatan Sehari Menjadi Pemimpin, akan melakukan simulasi peran sebagai pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti menjadi Bupati, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Bappelitbangda, dan Kepala Dinas DP5A. Selain itu, anak-anak berkesempatan untuk berdialog langsung dengan pemerintah daerah sehingga dapat menyampaikan aspirasinya terkait isu kekerasan terhadap anak.
Sebagai salah satu peserta Sehari Menjadi Pemimpin, Claudia mengatakan, “Kegiatan Sehari Menjadi Pemimpin sangat bagus karena memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat merasakan bagaimana menjadi seorang pemimpin di sebuah instansi pemerintah. Harapannya jika suatu saat kami menjadi pemimpin, kita mampu menjadi pemimpin yang dapat memberikan ruang dan kesempatan kepada anak agar bisa menyampaikan pendapatnya tanpa rasa takut”
Baca juga: Serunya, Pengajar PAUD Ini Dilatih Tentang Kesetaraan Gender Untuk Anak Usia Dini
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Stimulant Institute dan Save the Children atas sumbangsih pemikiran yang diberikan untuk mewujudkan dan melaksanakan program-program pemenuhan hak anak di Sumba Barat,” ungkap Yohanis Dade, SH, Bupati Kabupaten Sumba Barat.
Puncak kegiatan kampanye FAKTA akan diselenggarakan pada tanggal 25 Agustus 2022 yang terwujud dalam one day event “Konser Peduli Anak dan Talkshow Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Anak dengan tema #BarentiKasihSusahAnak” di lapangan Manda Elu, Waikabubak. Kegiatan ini akan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Daerah Sumba Barat, Forum Anak Daerah, Global Ambassador Ending Violence Against Children (EVAC), dan perwakilan Sumba Future Change Makers.
#BarentiKasihSusahAnak #FestivalAntiKekerasanTerhadapAnak #FAKTA #BerpihakPadaAnak