Lebih Dari Sekedar Tutur-Kata: Pentingnya Komunikasi

Dari keterangan ibu, dokter hanya mengatakan kalau dirinya boleh pulang tanpa informasi lebih lanjut. Dokter juga tidak menggali kondisi psikologis si ibu sebelum menyampaikan informasi yang ingin disampaikan. Komunikasi terkesan hanya berlangsung satu arah.

Berbeda dengan dokter yang kedua. Ia memulai pembicaraan dengan pilihan kata yang hendak membuat si ibu mengingat kembali apa yang sebenarnya diinstruksikan dokter kepadanya. Pada saat itu dokter menanyakannya dengan muka yang ceria dan penuh senyum. Kunjungan sengaja dilakukan setelah si ibu mandi agar badannya sudah segar dan suasana hatinya juga tenang. Selanjutnya, barulah dilakukan upaya untuk menggali kondisi psikologisnya. Kita dapat melihat bahwa ternyata bukannya si ibu tidak mau pulang, namun ia masih memiliki ganjalan dan kekhawatiran dalam dirinya. Dapat dilihat dari apa yang disampaikannya kepada dokter kedua.

Baca juga: Terbang Pertama Kali Bareng Balita? Simak Apa Saja Yang Perlu Kita Siapkan!

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang berlangsung dua arah. Sebagai tenaga kesehatan, berilah juga kesempatan bagi pasien, apakah itu orang dewasa atau anak-anak, untuk mengutarakan isi hatinya. Informasi yang mereka sampaikan kadang dapat menjadi dasar bagi dokter maupun perawat dalam memberikan solusi atas masalah yang dihadapi pasien

Terbukti setelah si ibu mengungkapkan semua uneg-unegnya, akhirnya didapatkanlah solusi yang tepat dan berakhir dengan baik. Si ibu bisa pulang tanpa merasa diusir dan dimusuhi oleh dokter dan perawat. Nama dokter dan perawat juga baik dimata pasien. Intinya, komunikasi yang baik dapat  menghindari perselisihan dan kecurigaan di antara dokter-perawat dengan pasien.

Foto oleh Negative Space dari Pexels

Keterampilan berkomunikasi harus terus diasah. Semakin tinggi jam terbang, akan semakin baik seorang dokter atau perawat dalam menyampaikan informasi yang hendak disampaikan. Diharapkan informasi tersebut dapat dimengerti sepenuhnya oleh pasien berikut keluarganya. 

Masih ingat pepatah yang berbunyi: Mulut mu adalah Harimau mu. Jika diterjemahkan secara bebas: Setiap ucapan yang dikeluarkan dari mulut seseorang pasti mempunyai dampak atau konsekuensi. Oleh karena itu, ketika kita berkomunikasi dengan seseorang menggunakan kata atau kalimat yang baik, maka kita akan mendapat respon yang baik pula. Sebaliknya bila kita berkomunikasi dengan menggunakan kata atau kalimat yang tidak baik. Berbicara mengenai respon yang baik, hal ini bisa diperoleh karena lawan bicara mengerti apa yang disampaikan. Setelah mengetahui semua ini, apakah masih ada yang menganggap bahwa komunikasi itu hanya sekedar berbicara?

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories