- Memastikan bahan pembuatan jus terdiri dari buah dan sayuran yang masih berkualitas baik dan segar. Hal ini agar bisa mendapatkan kandungan yang masih alami dan bukan berasal dari campuran zat lainnya.
- Menurut situs kesehatan anak KidsHealth.org, pemberian jus pada anak di bawah usia 1 tahun harus dihindari dan pada masa 1-3 tahun, porsi asupan jus ini sebaiknya tidak melebihi setengah cangkir atau 60–120 ml per harinya.
- Jangan pernah memberikan jus ketika si kecil sedang diare atau dehidrasi.
- Memastikan proses pembuatan jus dengan menggunakan blender dan mencoba menghindari penggunaan juicer. Tujuannya adalah untuk meminimalisir hilangnya kandungan serat yang ada dalam buah atau jus tersebut. Karena dengan menggunakan juicer akan membuat buah atau sayuran menjadi sangat halus sehingga kandungan seratnya pun lebih banyak yang hilang.
- Menghindari penambahan gula pada proses pembuatan jus karena buah dan sayuran yang dijus sudah terdapat kandungan gula alami. Penambahan gula pada jus yang dibuat akan menyebabkan penambahan kalori berlebih yang kurang baik bagi tubuh balita.
- Tidak menjadikan jus sebagai pengganti makanan utama karena jus hanyalah asupan pendamping. Bujuk agar si kecil tidak mengabaikan makanan pokok yang kerap menjadi kurang menarik karena rasa jus yang manis dan membuat kenyang.
- Untuk menghindari kelebihan konsumsi jus, takarlah asupan jus ini dengan menggunakan cangkir dan bukan pada botol minuman. Dengan begitu konsumsi jus dapat dimonitor dengan lebih baik.
Baca juga: Teknik Bermain Sambil Belajar: Manfaatnya bagi Balita?
Foto utama oleh Tuan PM dari Pexels