Dalam rangka memperingati bulan peduli Kanker payudara, Ibu Ida Budi G. Sadikin mendampingi Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin meninjau sosialisasi pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang digelar di Rumah Dinas Gubernur Jambi, minggu lalu.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PPK) juga masyarakat umum akan pentingnya melakukan deteksi dini kanker payudara, yang merupakan kanker terbanyak di Indonesia.
”Bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya,” ujar Ibu Ida.
Baca juga: Kasus Gangguan Ginjal Akut Terus Menurun Sejak 18 Oktober
Ibu Ida menjelaskan bahwa SADARI dan SADANIS merupakan kegiatan pemeriksaan payudara secara rutin setiap bulannya.
SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri, sehingga tidak memerlukan alat-alat khusus. SADARI dilakukan dengan meraba dan melihat payudara sendiri. Jika selama pemeriksaan menemukan benjolan atau perubahan pada payudara bisa diketahui sejak dini. Karenanya SADARI penting dilakukan selama 7-10 hari setiap bulannya setelah menstruasi
”Dengan melakukannya secara rutin, kita bisa tahu kalau ternyata ada yang beda dengan payudara kita, sehingga bisa segera dilakukan pemeriksaan lanjutan,” terang Ibu Ida.
SADANIS atau pemeriksaan payudara klinis harus dilakukan oleh tenaga kesehatan baik dokter, bidan, ataupun petugas kesehatan lain yang terlatih. Dilakukan mulai dari inspeksi payudara hingga palpasi di seluruh area payudara.
Pihaknya kembali menekankan bahwa deteksi dini kanker payudara sangat penting dilakukan mengingat penyakit ini sangat sulit disembuhkan.
Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah terbanyak. Di tahun 2020, kasus baru kanker payudara mencapai 65.858 kasus dan jumlah kematian 22.430 orang.
Selain itu, sekitar 60-70% pasien kanker payudara di Indonesia didiagnosis pada stadium lanjut (III dan IV). Hal ini mengakibatkan kualitas hidup penderitanya rendah dan beban pembiayaan yang kian besar.
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan kader PKK tersebut sebagai bagian penting untuk meminimalisir risiko terjadinya kanker payudara.
Baca juga: Penting Ini, BKKBN Ajarkan Kesehatan Reproduksi ke Pelajar SD
”Saya mengucapkan terima kasih sekali lagi karena yang menjadi ujung tombak kesehatan untuk penduduk di desa-desa adalah ibu-ibu kader semua. Jadi semangat selalu ibu-ibu kader, kami ibu-ibu OASE di sini akan selalu mendukung ibu-ibu semua,” ucap Ibu Ida.
Terakhir, Ibu Ida berharap kegiatan sosialisasi dan edukasi SADARI ini tidak dilaksanakan hanya saat bulan peduli Kanker payudara, tetapi dapat dilanjutkan dengan melibatkan seluruh pihak agar dapat menjangkau masyarakat luas khususnya para wanita.
Foto utama oleh Anna Tarazevich dari Pexels