Ada yang istimewa di Sabtu tanggal 12 November ini, ada apa? Inilah saatnya kita merayakan Hari Ayah Nasional, yeaaay! Ini momen istimewa bagi anggota keluarga untuk sejenak memperingati peran dan kiprah ayah yang begitu luar biasa kepada Moms dan anak-anaknya dan tentu saja menyampaikan rasa terima kasih kepada manusia spesial ini atas kasih sayang dan perhatian yang selama ini telah dicurahkan.
Nah, pada Hari Ayah Nasional kali ini, Parents Guide memberikan 3 pertanyaan sederhana kepada Pops dari sejumlah daerah. Mereka berkesempatan untuk membagikan suara hatinya tentang bagaimana menjadi seorang ayah. Silahkan disimak.
Lutfi Ilham, Evenet Management Specialist dari Yogyakarta
Apa tantangan yang paling dianggap lumayan berat menjadi seorang ayah?
“Yang jelas punya ABG cowok pasca pandemi itu ga ada solusi di kamus primbon manapun saya rasa…. Mau kata kita pernah jadi anak dan sekarang jadi bapak… kayanya belum nemu juga formula yang pas untuk ngikutin gejolak ABG hybrid jaman sekarang. Dunia mereka sekarang dimensi nya banyak…. Makin pinter, sourcenya gampang.. Ga kayak jaman bapaknya yang udah paling bangga punya RPUL (Buku Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap).
Pada akhirnya ya (Kita, orang tua) kudu ikutan berdamai sama dunia nya…”
Baca juga: 4 Terapi Komplementer Untuk Produktivitas ASI Yang Berlimpah, Mau Tahu?
Apa yang kamu ingin berikan saat ini yang belum kesampaian atau masih terasa kurang sebagai ayah kepada anaknya? (Ini bukan saja tentang materi ya)
“Relate sama pertanyaan 1… mungkin yang jelas perhatian yang kurang untuk anak karena ngurusin pekerjaan kadang kayaknya terasa sampai bikin gilaaaaa…. Pengen punya bapak anak time lebih banyak pastinya…”
Apa yg kamu harapkan mewujud di 10 tahun nanti dari anakmu, kamu ingin mereka jadi apa?
“Kita sih cuma bisa kasih pendidikan dan guidelines yang terbaik menurut kami… Sisanya biar anak yang nentuin mau jadi apa.. Bapaknya engga suka kasih target juga soalnya.”
Kiki Dave, Koreografer dan Creative Person dari Jonggol, Bogor
Apa tantangan yang paling dianggap lumayan berat menjadi seorang ayah?
“Mempertahankan kesabaran. Kita harus tetap sabar dan mengerti tingkah anak-anak yang mungkin bisa memancing amarah atau buat kita kesal! Harus tetap sabar untuk mengulang kata2 yg sama disaat anak2 tidak menghiraukan perkataan kita.”
Apa yang kamu ingin berikan saat ini yang belum kesampaian atau masih terasa kurang sebagai ayah kepada anaknya? (Ini bukan saja tentang materi ya)
“Karena anak-anak masih kecil untuk saat ini sih masih berharap semua (kebutuhan) kesampaian, tapi secara umum perhatian lebih untuk masing-masing anak yang masihharus lebih lagi.. karena saya masih merasa kurang banyak waktu sama mereka. Juga apa-apa yang kurang dan harus dibenahi (Khusunya lebih sabar lagi dan lebih banyak mendengar maunya anak2).”
Apa yg kamu harapkan mewujud di 10 tahun nanti dari anakmu, kamu ingin mereka jadi apa?
“Saya cuma mau mereka jadi diri sendiri dan apa yg mereka mau…tugas saya dan istri hanya memfasilitasi sampai mereka sampai ditujuannya selama itu baik…. Intinya setiap orangtua mau anak-anaknya menjadi orang yang berhasil di dunia pendidikan atau pekerjaan juga org yg berhasil didlm kehidupan sosial mereka! Bisa jadi kebanggaan dan jadi role model buat generasi berikut.”
Budi Satria, Wirausahawan dari Depok
Apa tantangan yang paling dianggap lumayan berat menjadi seorang ayah?
“Mendampinginya sejak bayi, balita dan menjadi anak sampai kini menginjak remaja sungguh sebuah perjalanan yangg tak terasa dan melenakan, bagaimana komunikasi saat anak di SD dan komunikasi saat SMP sungguh berbeda, harus belajar terus untuk pelan-pelan dapat selalu mengambil hatinya agar tetap dekat dengan kita.”
Apa yang kamu ingin berikan saat ini yang belum kesampaian atau masih terasa kurang sebagai ayah kepada anaknya? (Ini bukan saja tentang materi ya)
“Mungkin meluangkan waktu lebih banyak lagi dengan kami sebagai orangtuanya. Dulu saat TK dan SD, kita belajar bersama, travelling bersama, namun sudah SMP waktu-waktu seperti ini kian berkurang karena kesibukan sekolah, tugas dan ekstra kurikuler.”
Apa yg kamu harapkan mewujud di 10 tahun nanti dari anakmu, kamu ingin mereka jadi apa?
“Harapan kami sebagai orangtua tentulah 10 tahun nanti putri kami sudah bisa hidup mandiri, beriman dan bertaqwa, dengan sahabat² yang baik bersama menggapai cita-cita yang diinginkannya baik di dalam negeri maupun diluar negeri bila ia berkenan. Kami akan selalu mendukung pilihannya, semoga yg terbaik. Aamiin ya robbal alamin.”
Iman Sadeqh (Odeq), Strategic Planner dari Bintaro
Apa tantangan yang paling dianggap lumayan berat menjadi seorang ayah?
“Anak & screen time. Semenjak pandemi anak saya akhirnya lebih nyaman untuk berada di rumah, dan melakukan screen time. Walaupun (jatah) main GAME hanya saya berikan di weekend, namun di weekdays setelah pulang dari sekolah, anak saya pasti langsung screen time, baik itu menonton kartun ataupun youtube. Dan ketika saya ajak anak untuk beraktivitas di luar ruang, dia cenderung menolak dengan beragam alasan. Bahkan kadang bisa sampai menangis. Akhirnya kini anak saya banyak saya ikutkan ke dalam Extra kurikuler class, agar mendekatkan dia dengan aktivitas luar ruang dan juga bergaulnya.
dan mengurangi ruang waktu screen time dia.”
Baca juga: Pops, Peran Penting Suksesnya Pemberian ASI Ekslusif Kepada Anak Ada di Kamu, Iya Kamuu!
Apa yang kamu ingin berikan saat ini yang belum kesampaian atau masih terasa kurang sebagai ayah kepada anaknya? (Ini bukan saja tentang materi ya)
“Tentunya adalah bentuk kasih sayang, terutama kesabaran saya sebagai orang tua, dan mencoba melihat perspektif dari kacamata mereka.”
Apa yg kamu harapkan mewujud di 10 tahun nanti dari anakmu, kamu ingin mereka jadi apa?
“Tentunya bisa menjadi pribadi yang kuat, yang bisa berkontribusi terhadap sekitar, membantu sesama, menjaga dunia agar lebih baik dan tentunya bisa menjadi apa yang mereka harapkan dan cita-citakan. Juga enggak kalah penting, agar selalu hormat dan sayang kepada kedua orang tuanya.”
Selamat Hari Ayah, sehat-sehat semuanya.
Foto utama oleh Awang Ruswandi
