8 Tips Melawan Kelelahan Orang Tua Menjalani Pandemi

Hidup dalam keadaan stres tinggi selama bertahun-tahun bukanlah hal wajar. Jadi jangan heran jika kelelahan orang tua (dewasa) berdampak luas pada kehidupan sehari-hari berperan sebagai orang tua. Kita mungkin merasakan lesu. Bisa berupa kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dilakukan. Acap mendadak mudah tersinggung dan pelupa di saat bersamaan. Atau, malah merasa seperti mati rasa. Rasa bersalah juga bisa muncul jika kita mulai membandingkan pola asuh saat ini dengan apa yang terlihat dan dilakukan di masa lalu.

Selain itu, kelelahan mengasuh anak pasti memengaruhi hubungan dengan pasangan. Ada kajian yang memperlihatkan peningkatan drastis dalam pelaporan ketegangan dan konflik pasangan yang terjadi sejak awal pandemi. Terutama pada pasangan berusia lanjut.

Perhatikan dengan seksama. Ketika tekad dan pengendalian emosional digunakan untuk mengelola pengasuhan anak secara bertanggung jawab, hubungan kita akan menjadi prioritas dan fokus. Kejengkelan muncul atas tingkat dukungan yang diterima seputar pengasuhan anak di antara pasangan sudah menjadi keluhan umum. Rasa jengkel tidak terkendali dapat menyebabkan masalah hubungan mendadak tegang.

Baca juga: Pops, Ini Peran Penting Kamu Jaga Kesehatan Ibu Hamil, Bersalin dan Pasca Persalinan!

Akibatnya, ketegangan di antara pasangan meningkat. Tidak adanya upaya saling mendukung membuat waktu istirahat sebagai orang tua menjadi terbatas. Terutama bagi para ibu. Waktu untuk merawat diri menjadi lebih sedikit. Kondisi faktual semacam ini berkontribusi pada perasaan tak nyaman. Konsekuensinya akan melahirkan rasa lelah yang semakin tinggi.

Kelelahan orang tua tidak hanya terbatas dan berdampak pada orang tua. Dapat juga mengalir ke anak-anak. Anak-anak umumnya selaras dengan keadaan emosional orang tua sebagai pendamping dan pengasuh mereka. Ketika energi dan tingkat kesabaran orang dewasa berkurang, anak-anak mungkin merasa ditinggalkan. Merasa diabaikan, bahkan tak dianggap.

Akan terlihat jelas peningkatan dalam perilaku yang sulit saat anak-anak mencari perhatian. Tak jarang anak-anak malah meminta perhatian dengan cara negatif.
Memang tidak setiap kasus kelelahan orang tua melahirkan konsekuensi serius bagi anak-anak. Tetapi stres orang tua dapat berubah menjadi perilaku yang berujung pada pelecehan atau pengingkaran terhadap eksistensi anak-anak. Situasi menjadi fatal karena acap tidak disadari kebanyakan orang tua.

Wapadai kelelahan sebagai orang tua membuat anak-anak tidak mendapatkan versi terbaik hasil pendampingan kita. Ini menyebabkan pengabaian bahkan menjadi pelecehan terhadap anak. Secara faktual, ada korelasi antara tingkat kelelahan yang lebih tinggi dan praktik pengasuhan yang berbentuk pemaksaaan atau penghukuman.

Jika demikian, apa yang yang sebaiknya dilakukan orang tua?

Ketika kelelahan mendera, mungkin sulit untuk ke mana harus berpaling atau mencari tau apa yang harus dilakukan. Ada baiknya menyimak delapan tips berikut, semoga mendapatkan cakrawala yang memadai guna membantu kita mengatasi kelelahan tersebut.

Foto oleh Engin Akyurt dari Unsplash

1. Siapkan Waktu Memeriksa dan Merawat Diri
Kita semua tahu bahwa wajib melakukan pemeriksaan dan perawatan diri. Tak jarang, akibat didera kelelahan bertubi, orang tua kerap lupa melakukannya. Padahal, bagi orang tua yang didera kelelahan dalam melakukan pendampingan dan pengasuhan anak, menyediakan waktu khusus merawat jiwa dan diri sendiri sebenarnya mutlak.

Paksa diri dan luangkan waktu menjadikan perawatan diri sebagai salah satu agenda penting. Prioritaskan dan jangan dinegosiasikan. Lakukan dan tetapkan penjadwalan kegiatan pemeriksaan dan perawatan diri sebagai sesuatu yang menyenangkan layaknya melakukan komitmen harian yang lain.

Tidak harus mahal atau memakan waktu. Berjalan-jalan atau berendam di air hangat atau membaca buku bagus. Kegiatan seperti ini adalah bentuk perawatan diri. Intinya, pilihlah kegiatan yang terasa dan mengakibatkan kita mampu memulihkan kebugaran jiwa dan raga.

2. Mencari Dukungan dan Bantuan
Dalam kondisi mencekam dan menegangkan, seperti saat pandemi global, melakukan pengasuhan dapat menjadi kompleks. Apa lagi di saat merasa lelah. Mengenali kebutuhan akan dukungan dan bantuan menjadi penting. Ada kalanya kita tak kuasa menyelesaikan komplikasi yang terjadi hanya dengan mengandalkan diri sendiri.

Baca juga: Targetkan 95% Anak Diimunisasi Polio, Sub Pekan Imunisasi Nasional Digelar di Aceh

Sangat tepat jika dapat meminta seorang teman atau anggota keluarga lain membantu mengasuh anak. Atau, lihat apakah seorang remaja tetangga dapat bermain dengan anak-anak guna memberi kita waktu beristirahat memadai. Bisa juga mencari bantuan dan konsultasi dengan membuka web terkait dengan hal tersebut melalui internet.

Tak jarang ada bantuan berupa jasa yang dapat dimanfaatkan dengan bayaran terjangkau. Misalnya membantu melakukan bersih-bersih rumah dan halaman. Bisa juga meminta bantuan anggota keluarga lain, saudara bahkan orang tua jika ada yang mampu membantu.

Sebagai orang tua, kita harus saling mengakui kenyataan tentang kelelahan. Itu jalan yang baik agar dapat saling memberi waktu istirahat. Bicarakan secara terbuka tentang kebutuhan akan perlunya waktu istirahat cukup dengan semua anggota keluarga.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories