Kolom dr. Laksmita Dwana, S.S
Musim penghujan telah datang menyelimuti langit Indonesia. Tak hanya membasahi permukaan bumi, tetapi juga mengubah suhu udara menjadi lebih rendah dan lembab. Kondisi berikut merupakan suasana ‘favorit’ virus yang menyebabkan infeksi saluran nafas.
Bukan hal yang jarang ditemukan apabila anak mengalami batuk-pilek lebih sering pada akhir tahun ini. Hal ini patut menjadi pertimbangan Moms and Pops untuk turut mengawasi dan menjaga kesehatan diri sendiri dan sang buah hati.
Perlu diketahui bahwa kebanyakan anak mengalami batuk selama 10-14 hari, dimana gejala batuk akan semakin membaik setelah hari ke-5. Namun, apabila batuk anak tidak kunjung membaik dalam kurun waktu 3 minggu, kondisi ini termasuk dalam bagian batuk akut memanjang atau kronik.
Hal ini pastinya membuat Moms and Pops khawatir mengenai kondisi anak dan menimbang efektivitas obat yang telah diberikan sebelumnya. Terlepas dari pengobatan yang telah diberikan, sesungguhnya progresivitas sebuah penyakit bergantung dari beberapa aspek, salah satunya jenis mikroorganisme yang menginfeksi anak hingga terjangkit penyakit.
Maka dari itu, Moms and Pops juga perlu mengetahui tanda dan gejala dari beberapa infeksi yang khas terjadi apabila anak mengalami batuk berkepanjangan. Sederhananya, kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik infeksi maupun non-infeksi, seperti:
(1) Post viral infection (pasca infeksi virus). Meskipun sudah terbebas dari penyakit, gejala batuk masih dapat timbul. Kejadian ini ditemukan pada pasca infeksi virus influenza, COVID-19, RSV, dan adenovirus.
(2) Infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada saluran nafas. Gejala batuk yang disebabkan oleh virus berikut dapat berlangsung selama 3 minggu hingga 3 bulan. Bahkan, gejala tersebut juga dapat menyerupai asma dikarenakan ditemukan adanya gejala tambahan seperti sesak maupun bunyi mengi.
(3) Infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan pada saluran nafas. Moms and Pops mungkin familiar dengan penyakit Pertussis, dimana gejala batuk beruntun yang intens hingga sulit bernafas dan umumnya disertai demam.
(4) Pasca komplikasi peradangan di organ pernafasan.
(5) Tertelan benda asing.