Ilustrasi 3: Kita menyampaikan kepada anak agar menyelesaikan tugas berupa pekerjaan rumah sebelum diijinkan bermain atau menonton televisi. Lalu, anak-anak tidak melakukan itu.
Seyogyanya, ini yang kita katakan kepada anak-anak, “Karena belum menyelesaikan tugas, tidak boleh keluar rumah untuk bermain. Kerjakan tugas terlebih dahulu!”
Pola asuh demokratis membuat orang tua berperilaku dengan kedewasaan. Hal ini yang akan menghasilkan hal positif bagi perkembangan anak-anak. Perlahan, mereka harus mengerti bahwa orang tua adalah satu-satunya yang memiliki kewajiban mencintai mereka. Pada saatnya, ketika anak-anak melihat ke dalam mata ibunya, harus mendapatkan kesan nyata bahwa itulah cinta paling murni yang dapat ditemukan di bumi ini.
Baca juga: Moms dan Pops, Yuks Simak Pelajaran Parenting dari Pandemi
Anak-anak harus menangkap kesan dari kita sebagai orang tua, bahwa cinta kita selalu utuh untuk mereka tak peduli sudah berapa kali dibagi atau terbagi. Namun, wajib pula mewaspadai kelemahan pola asuh demokratis yang menyertainya.
Empat: Keuntungan dan Kerugian Pola Asuh Demokratis
Kediktatoran adalah jalan satu arah. Lalu, demokrasi menawarkan lalu lintas dua arah, bahkan bisa jadi multi-arah. Kapasitas manusia untuk keadilan memungkinkan hadirnya demokrasi. Tetapi kecenderungan manusia untuk tidak adil membuat demokrasi wajib hadir.
Kehadiran demokrasi dapat dilakukan dari berbagai arah. Salah satu, melalui pola pendampingan dan pengasuhan demokratis.
Pola pengasuhan demokratis guna melahirkan demokrasi itu sendiri menguntungkan anak dengan dan dalam ragam cara sebagai berikut:
• Mengembangkan kemandirian saat anak-anak didorong membuat keputusan secara mandiri
• Meningkatkan kepercayaan dan harga diri mereka
• Anak-anak menjadi bertanggung jawab karena paham ada konsekuensi positif ketika membuat pilihan benar dan konsekuensi negatif ketika pilihan salah
• Orang tua dan anak saling menghormati karena orang tua menghargai perspektif anak-anak. Ini mengembangkan kegembiraan di antara mereka
• Saat pendapat anak-anak dihargai, mereka mengembangkan rasa kendali atas emosinya dan mengatur dengan baik
• Orang tua dan anak saling mencintai dan peduli karena mereka saling memahami dengan baik
• Ada kesempatan lebih baik bagi anak untuk berprestasi di sekolah
• Saat orang tua demokratis menjelaskan perilaku yang ‘baik’ dan ‘tidak baik’ dan logika di baliknya, hal itu mendorong keterampilan penalaran pada anak-anak. Ini akan membantu mereka membuat pilihan rasional
• Mengembangkan naluri berbelas kasih dan nurani serta penalaran moral yang baik.
Sejatinya, sungguh ada tempat di hati yang bahkan tidak kita ketahui sebelumnya sampai memiliki dan mencintai anak. Tak salah pesan yang mengatakan agar kita senantiasa memberi ciuman hangat tanda selamat malam dan selamat tidur kepada anak-anak meskipun mereka sudah tertidur pulas.
Luar Biasa Pak Prof…🙏terimaksih ilmu nya semoga kami bs jd ortu yg demoktratif…