Saat ini Indonesia darurat literasi terhadap warisan budaya Indonesia. Melalui dongeng nilai dari pesan kearifan lokal dapat disampaikan dengan mudah kepada generasi penerus dengan mudah.
Dongeng dapat digunakan sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan literasi anak-anak. Bercerita dongeng dapat membantu anak-anak memperluas kosa kata, mengembangkan kemampuan membaca dan menulis, serta meningkatkan kemampuan memahami teks.
Selain itu, dongeng juga dapat membantu anak-anak memahami konsep-konsep abstrak seperti empati dan moral. Melalui dongeng, anak diajak untuk berimajinasi sambil mengenal ragam budaya, tradisi, ragam satwa, rempah, dan hal lainnya yang mereka bisa temukan dan berasal dari Indonesia. Selain itu, melalui dongeng, anak-anak pun dapat memperkenalkan makna toleransi.
Baca juga: Kak Aio: Mendongeng itu Energi Positif yang Menghibur dan Menyembuhkan
Melalui pentas wayang kontemporer, Wedhangan Q dan Winson the Storyteller Family aktif membawa dongeng “Ando & Ramuan Ajaib” aktif giatkan literasi budaya di SDN Menteng 01 Jakarta Pusat. Sejak akhir tahun 2021 berkolaborasi dengan komunitas-komunitas lainnya seperti Fabrik+Ink, Jayendra Studio, dan Beacon Strategy Group, program dongeng “Ando & Ramuan Ajaib” yang mengangkat cerita tentang rempah dan budaya aktif digaungkan oleh komunitas ini sebagai bagian dari ikhtiar meningkatkan literasi budaya dan rempah Indonesia kepada anak-anak.
Cerita dongeng “Ando & Ramuan Ajaib dibawakan oleh siswa-siswi kelas 3, 4 dan 5, sebagai perwakilan dari SDN 01 Menteng Jakarta Pusat. Dan dalam cara ini ditampilkan pula beragam karya anak-anak SDN 01 Menteng Jakarta Pusat.
Gerakan Ayo Mendongeng yang diusung SDN Menteng 01 Jakarta Pusat tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi dari Program Guru Penggerak sebagai upaya meningkatkan literasi sebagai bagian dari pembelajaran.
Baca juga: Lewat Dongeng dan Merdeka Belajar, Anak Usia Dini Kenali dan Teladani Nilai-Nilai Pancasila
Bapak Irawan, S. Pd., M.M., selaku Kepala Sekolah SDN 01 Menteng Jakarta Pusat, yang juga mengatakan “Kami sangat senang dan bangga bahwa sekolah kami dapat menampilkan hasil belajar dan karya kreatif anak-anak di bawah bimbingan para CGP. Salah satunya berupa melukis, menulis, dan unjuk kreativitas dari bahan daur ulang. Kegiatan mendongeng di sekolah ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen sekolah dalam mendukung program nasional seperti Guru Penggerak. Program-program seperti ini sangat penting dilakukan kepada anak-anak dalam usia sekolah karena melalui program ini kami berharap bisa memperkenalkan cerita rasa budaya Indonesia kepada generasi-generasi berikutnya.”