Oleh karena itu, sebaiknya Moms dan Pops mulai menghentikan kebiasaan menegur anak di depan umum karena bisa berdampak kurang baik pada psikologi anak.
- Membicarakan Kesalahan Anak Pada Orangtua yang Lain
Saat para orang tua berkumpul, biasanya akan membicarakan tingkah pola anak masing-masing yang dianggap lucu, bahkan tingkah laku yang tidak sesuai dengan harapan orang tua.
Para orang tua terutama ibu memang sering kesulitan dalam mengasuh anak ditambah dengan segudang pekerjaan rumah tangga yang menumpuk, berbicara dengan sesama ibu dan menceritakan persoalan yang dihadapi sedikitnya bisa mengurangi beban yang ditanggung.
Namun, tanpa sadar kebiasaan membicarakan tingkah pola anak pada sesama orang tua bisa mempermalukan anak.
Apalagi jika anak ada di samping ibunya dan mendengarkan pembicaraan tersebut, pastinya dalam hati kecilnya ia tidak mau dicap sebagai anak tidak baik.
Jadi Moms, mencurahkan isi hati untuk mengurangi beban dalam mengasuh anak memang tidak salah namun sebaiknya tidak kebablasan membicarakan anak apalagi jika sesuatu yang dianggap memalukan.
Seperti membicarakan kebiasaan anak yang masih mengompol padahal usianya sudah dianggap harus tidak ngompol lagi.
Hal-hal yang seringkali dianggap sepele oleh orang tua ternyata bagi anak adalah sesuatu yang besar dan bisa memalukan.
- Membandingkan Anak
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan yang sebaiknya bisa diterima oleh Moms dan Pops, sayangnya tidak semua orang bisa memahami hal tersebut.
Kadangkala, orang tua merasa ingin anak terpacu lebih baik dan membandingkannya dengan anak lain yang terlihat memiliki prestasi yang ingin dicapai anak kita.
“Tuh lihat si A bisa dapat nilai bagus, masa kamu nggak?”
Sering mengucapkan kata-kata tersebut? Sebaiknya mulai dihentikan ya, Moms, karena hal tersebut bisa melukai harga diri anak.
Biarkan anak mencapai prestasi dengan caranya sendiri tanpa harus membandingkan dengan anak lain.