Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan pentingnya penanganan stunting di Indonesia demi menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Hal itu dia utarakan didepan ribuan anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Jawa Barat saat membuka secara resmi Musyawarah Wilayah Ke-21 Muhammadiyah Provinsi Jawa Barat di Stadion Ranggajati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (25/02/2023).
Hadir dalam acara itu, Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Cirebon H. Imron, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis, Kepala Pusat Kajian Anggaran DPR RI Helmyzar, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon Arif Nurudin, dan Ketua PWM Jawa Barat H. Suhada beserta jajarannya.
“Ingat, stunting itu bukan soal pendek tingginya anak, berat ringannya bobot anak, tapi yang lebih penting sebetulnya adalah pertumbuhan otak anak. Dan kuncinya adalah keterjaminan mendapatkan gizi yang baik, sehat, dan cukup,” jelas Muhadjir.
Menko Muhadjir menyebut, salah satu kunci utama melahirkan bayi yang sehat yaitu dengan diberikan asupan gizi mencakup protein hewani saat berada didalam kandungan. Oleh karena itu, ketika para ibu sedang hamil wajib mengkonsumsi makanan yang berasal dari daging-dagingan.
Baca juga: Menteri PPPA Resmikan SAPA; Rumah Sahabat Perempuan dan Anak
“Daging ayam bagus, daging sapi bagus, telor bagus, kambing juga bagus. Pokoknya semua protein itu bagus untuk bayi baik ketika masih berada janin maupun ketika sudah lahir dari rahim seorang ibu,” urai Muhadjir.
Menko PMK juga mengajak seluruh pihak untuk saling bahu-membahu dalam menurunkan angka stunting. Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, pada tahun 2024 nanti stunting di angka 14 persen dari 21,6 persen pada 2022. Ini penting, demi menuju Indonesia Emas 2045 yang gemilang.
“Karena itu saya mohon betul dukungannya dalam menyukseskan upaya kita untuk menghilangkan stunting di Indonesia. Dan saya kira Muhammadiyah, Aisyiyah, serta pihak pemerintah dapat bergotong-royong dalam menangani permasalahan ini,” tutur menteri yang juga ketua PP Muhammadiyah ini.
Baca juga: Kenali Tahapan Perkembangan Psikologi Anak Usia Dini
Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-21 kali ini membawa tema ‘Memajukan Jawa Barat Mencerahkan Indonesia’ kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua hari, yakni mulai 25-26 Februari 2023.
Terdapat sejumlah agenda penting yang dilakukan dalam Muswil tersebut. Salah satunya, yaitu penetapan ketua Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jawa Barat periode 2022-2027. Selain itu, acara turut dimeriahkan dengan berbagai kesenian khas Cirebon, seperti Tari Sintren, dan wayang.