Penyemangat untuk kita: Apa bagusnya berkesempatan menjadi orang tua di zaman now? Tentulah karena mengenal konsep dan praksis parenting ala Abad 21. Jelas berbeda dengan pola pengasuhan dan pendampingan dibandingkan kondisi sebelum 2020.
Sebelum maraknya era disrupsi dan pandemi. Di tahap ini, orang tua tak lagi cukup sekedar memperhatikan anak-anak. Tetapi mampu mengantisipasi tiap kebutuhan.
Hal baik lainnya, secara tak sengaja, kita menjadi terbiasa mengatur keberhasilan studi anak-anak. Ini kesempatan emas. Bersama mereka menjalani pengalaman terbaik melalui aneka aktivitas pembelajaran bermakna.
Di atas semua itu, orang tua harus cakap menjadikan rumah sebagai oasis kedamaian. Bagai taman memupuk keharmonisan dan kebahagiaan bagi semua anggota keluarga. Termasuk mengupayakan pengembangan karir masa depan anak-anak. Agar kelak mereka mencapai dan mengecap kesejahteraan lahir dan batin.
Untuk mencapai ekuilibrium tersebut, kita perlu memantaskan diri agar memiliki kecakapan khusus dalam mengasuh dan mendampingi anak secara mumpuni.
Lalu, apa saja bentuk keterampilan mengasuh dan mendampingi anak agar terbangun suasana positif dan dengan hasil efektif?
Orang tua, harus cekatan menyatakan harapan atas anak-anak secara jelas juga tegas, pas dan bernas. Selanjutnya, kita harus konsisten mewujudkan harapan bersama tersebut agar kita menjadi andalan anak-anak mewujudkan harapan baik tersebut bersama-sama.
Secara faktual, kita harus mampu memperlihatkan tindakan pendampingan berlandaskan rasa kasih dan sayang atas anak-anak.
Menghargai eksistensi mereka serta memahami secara seksama. Dengan pendekatan ini, kita pantas berharap rasa ingin tahu anak-anak akan bersemi dan mekar pada saatnya. Termasuk mendorong lahirnya kemandirian dan pengembangan kepribadian anak-anak selaras tuntutan Abad 21.
Semua uraian sebelumnya melahirkan benang merah yang komprehensif. Menjadi tagline kunci, yaitu: Orang tua zaman now harus memiliki strategi positif dan orientasi efektif.
Timbul pertanyaan lanjutan: Mengapa harus memiliki strategi dan orientasi tersebut?
Karena, mengasuh dan mendampingi anak bukan mudah! Meski ada kalanya, tidak sulit-sulit amat juga. Banyak solusi dan kecenderungan yang diusulkan, tapi kadang malah menjadi gamang memilih, apalagi menentukan mana langkah tepat untuk diadopsi dan diterapkan.
Di satu sisi, kita ingin membantu anak-anak memiliki pola pikir bertumbuh dan progresif. Di sisi lain, kita tidak nyaman jika semata membiarkan mereka membuat pola dan menentukan langkah sendiri.
Mari bercermin ke masa pandemi. Semua orang tua bahu membahu mendukung keutuhan kebutuhan emosional dan perkembangan anak. Mengurangi stres dan kecemasan.
Hal ini menjadi jauh lebih penting dari masa sebelumnya. Paling tidak memberi gambaran bagaimana pola atau pendekatan pengasuhan yang lebih positif, efektif. Misalnya, memilih langkah reflektif dan edukatif dibanding hanya berteriak dan marah lalu menjadi kesal dan frustrasi bersama-sama.
Baca juga: Memukau! Siswa Cianjur Tampilkan Seni dan Budaya Indonesia di Jepang
Ujung dari uraian di atas, kembali, disarikan menjadi keniscayaan memiliki dan menerapkan strategi positif dan orientasi efektif yang layak dicoba-terapkan bagi para orang tua dalam mendampingi dan mengasuh anak zaman now!
Dari sisi pandang psikologi positif, pendekatan dalam pengasuhan pendampingan ini berfokus pada memelihara dan mengembangkan perilaku yang baik. Jadi, bukan malah menghukum dan mencela anak yang berperilaku buruk.
Filosofi yang melandasi strategi dan orientasi ini memperkuat gagasan bahwa pada dasarnya ”tidak ada anak baik atau nakal!” Yang sesungguhnya ada dan terjadi adalah bahwa “ada anak berbeda, unik dan tentu saja memiliki kebutuhan berbeda dalam mendekatinya!”
