Apa, Mengapa dan Bagaimana Menyikapi Parenting Zaman Now?

Umumnya, anak-anak bertindak secara sehat dan manfaat ketika mereka diperhatikan dan dihargai. Oleh sebab itu, kita wajib menemukan cara bagaimana menyemai, memupuk dan menyuburkan perasaan tersebut. Dengan begitu, anak-anak secara alami terdorong mengeluarkan perilaku lebih baik dari waktu ke waktu.

Perlu mengkondisikan agar anak-anak merasa mampu, aman, nyaman dan saling terhubung. Dalam kondisi itu, mereka akan lebih pasti dan mampu memilih alternatif yang benar dan bermanfaat. Cakap membedakan alternatif yang salah dan menyesatkan sehingga termotivasi secara intrinsik dan akan berperilaku menjadi lebih baik.

Tantangannya: Bagaimana agar kita dapat menjadi medium guna membantu anak-anak merasakan hal ini sehingga mampu mengeluarkan sisi terbaik dari diri mereka secara alami?

Baca juga: Bertemu Korban Self Harm, Menteri PPPA Ajak Masyarakat Penuhi Hak Dasar Anak

Orang tua secara positif dan efektif senantiasa berupaya memperjelas dan pempertegas harapan atas anak-anak. Sekali harapan jelas, kita dan anak-anak harus menjadikan hal tersebut sebagai tujuan bersama. Tujuan bersama untuk diwujudkan juga secara bersama-sama.

Cara mewujudkan harapan bersama tersebut harus dilandasi rasa kasih sayang seutuhnya. Termasuk membuat anak-anak merasa sebagai subjek, bukan objek. Dengan begitu maka anak-anak akan merasa diperhatikan. Penciptaan prakondisi dan kondisi seperti ini akan mendorong mengeluarkan sisi terbaik dari dalam diri masing-masing secara alami.

Konsekuensi logis dari penerapan orientasi di atas, diyakini dapat membatasi kemungkinan munculnya perilaku negatif. Sebaliknya, malah mendorong pengembangan pribadi positif dan signifikan. Penerapan orienstasi di atas juga memperlihatkan kecondongan menurunkan tingkat depresi di masa kanak-kanak.

Sebaliknya, diyakini sebagai cara baik meningkatkan keterampilan kognitif, sosial dan emosional. Artinya, orientasi ini membantu anak-anak cakap mengatur dan mengendalikan emosi secara produktif.

Foto oleh Awang Ruswandi

Penggunaan orientasi ini juga diyakini dapat meminimalkan efek negatif dari kerugian sosial dan ekonomi. Sebaliknya, pendekatan ini diyakini dapat meningkatkan martabat, kemandirian, kreativitas dan bahkan motivasi intrinsik anak-anak.

Dengan elaborasi di atas, kita diharapkan menjadi paham mencari tahu kapan dan bagaimana menggunakan pola asuh positif dan efektif. Pastikan membuat variasi menggunakan pendekatan ini seiring bertambahnya usia anak, agar membantu mendapatkan hasil maksimal dari penerapan strategi dan orientasi pola pengasuhan ini.

Di berbagai situasi, banyak anak-anak menyimpan keraguan, kejengkelan, bahkan kesedihan. Ternyata, hanya dengan pelukan kasih sayang orang tua secara tulus dapat membuat kondisi menjadi reda dan berbeda. Berubah lebih kondusif. Cahaya kasih sayang dan dorongan orang tua memungkinkan anak tumbuh dalam kapasitas dan kompetensi optimal. Secara perlahan namun pasti, mampu menguasai lingkungan. Menjadi pemain aktif, bukan sekedar penonton pasif.

Baca juga: 5 Ciri Anak yang Sehat Mental dan Cara Menjaganya

Mengasuh dan mendampingi anak merupakan panggilan seumur hidup bagi semua orang tua. Tidak berhenti meski anak beranjak dewasa dan menjadi dewasa sungguhan. Agar tetap berada dalam memori dan kenangan mereka sejak sekarang dan kemudian, orang tua harus sungguh-sungguh ada dan berada dalam kehidupan nyata mereka hari ini dan setiap hari!

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories